[MasterForex] Data ekonomi dan Fundamental oleh MasterForex

BI Adakan Pertemuan Luar Biasa Pasca Kenaikan BBM

BI Adakan Pertemuan Luar Biasa Pasca Kenaikan BBM

Bensin%2BIndonesia.jpg


Bank Indonesia melakukan pertemuan luar biasa pada hari ini, Selasa (18/11), sehingga menimbulkan spekulasi bank sentral Indonesia itu akan menaikkan suku bungapasca pengumuman kenaikan harga BBM (Bensin dan Solar) oleh presiden Joko Widodo guna menangkal defisit anggaran dan neraca berjalan negara.

Dalam keputusan penting atas kebijakan ekonomi pertamanya, Presiden Joko Widodo Senin malam menaikkan harga bensin dan solar bersubsidi lebih dari 30 persen untuk membantu mendanai agendanya. Berita kenaikan harga minyak ini menjadi penopang kenaikan indeks harga saham Indonesia yang berhasil mencatat kenaikan setdaknya 0,7 persen di Sesi Selasa, sementara Rupiah tak membuang kesempatan dngan mencatat kenaikan hingga ke level atas 2 minggu.

Seorang juru bicara Bank Indonesia (BI) mengatakan akan mengumumkan suku bunga pada pukul siang hari ini, yang telah berada di 7,50 persen sejak November 2013.

Bank sentral telah mendorong untuk penurunan signifikan subsidi BBM, yang telah membuat fokus kebijakan moneternya atas defisit transaksi berjalan yang besar bukannya meningkatkan pertumbuhan ekonomi, yang telah mengalami penurunan menjadi 5,01 persen, laju terlemahnya dalam lima tahun belakangan ini.

Banyak ekonom memperkirakan kenaikan harga BBM akan menambah laju inflasi sebesar 2 persentase poin. namun dengan inflasi diperkirakan tidak akan lebih dari 8 persen, sebagian melihat sedikit diperluannya kenaikan kebijakan suku bunga dengan cepat.

Banyak pihak menganggap pengaruh penuh atas kenaikan harga BBM ini terhadap ekonomi hanya akan dirasakan pada awal 2015.
 
Data Ekonomi AS: Inflasi produsen meningkat, tren dasar tak mendukung

Inflasi produsen meningkat, tren dasar tak mendukung

PPI.png


Harga di tingkat produsen mencatat kenaikan tak terduga di Oktober, namun tren yang mendasarinya masih terus menunjukkan kondisi yang cukup stabil sehinga peluang Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga rendah saat ini semakin panjang.

Departemen tenaga kerja pada hari in, selasa, melaporkan indeks harga konsumen meningkat 0,2 persen, ditengarai oleh lonjakan harga di sektor jasa. Sebelumnya di September, PPI mencatat penurunan 0,1 persen.

Ekonom memperkirakan indeks justru tergelincir 0,1 persen di bulan lalu. Dalam 12 bulan terakhir hingga Oktober, inflasi produsen meningkat 1,5 persen, kenaikan terendah sejak Februari, setelah mencatat kenaikan 1,6 persen di September.

Namun, tren yang mendasari inflasi produsen masih menunjukkan pelemahan. Indeks yang lebih luas, yang tidak termasuk pangan, energi dan jasa perdagangan, hanya meningkat 0,1 persen di bulan lalu setelah tergelincir 0,1 persen di September.

Indeks ini, yang juga mencakup sekitar dua pertiga permintaan akhir, naik 1,6 persen dalam 12 bulan terakhir hingga Oktober. Melambatnya pertumbuhan global dan turunnya harga minyak membantu inflasi tetap terjaga.

Meski demikian, stagnansi tekanan harga diartikan bahwa the Fed kemungkinan tidak terburu-buru menaikkan suku bunga jangka pendek dari level mendekati nol, yang telah berada di level tersebut sejak Desember 2008. Pasar keuangan AS berharap kenaikan suku bunga pertama terjadi di medio 2015.
 
Optimis, BOJ Tetap Pada Pendirian

Optimis, BOJ Tetap Pada Pendirian

BOJ%2BKuroda.jpg


Bank of Japan pada Rabu memutuskan untuk mempertahankan kebijakan pelonggaran skala besar dan kukuh pada penilaian optimis terhadap ekonomi meskipun angka pertumbuhan suram yang dirilis awal pekan ini yang mendorong Perdana Menteri Shinzo Abe untuk menunda kenaikan pajak dan menyerukan pemilu dini.

Sementara data pemerintah yang dirilis Senin menunjukkan ekonomi terbesar ketiga di dunia ini tak disangka terperosok ke dalam resesi, BOJ mempertahankan pandangan bahwa tren pemulihan moderat telah mengakar, menunjukkan bahwa penurunan dipicu oleh kenaikan pajak pada awal tahun tidak akan berlangsung lama.

"Ekonomi Jepang terus pulih secara moderat sebagai sebuah tren, meskipun beberapa kelemahan terutama pada sisi produksi telah diamati," ungkap bank sentral dalam sebuah pernyataan. Bank sentral menaikkan pandangannya pada ekspor, seraya mengatakan bahwa "ekspor telah lebih kurang datar."

Padangan yang relatif optimis kontras dengan vonis Mr Abe yang menyatakan bahwa ekonomi tidak cukup kuat untuk bergera meski terjadi kenaikan kedua untuk pajak penjualan yang direncanakan diterapkan tahun depan. Beliau juga mengatakan bahwa kenaikan tarif pajak kemungkinan akan ditangguhkan dalam 18 bulan dan bahwa ia juga akan mencari mandat untuk penundaan dan platform kebijakan ekonominya yang dikenal dengan Abenomics dalam pemilihan bulan depan.

Penilaian ekonomi terbaru bank sentral mencerminkan pandangan anggota dewan yang ketidakstabilan ini sudah berkurang. Ekonom swasta juga beranggapan ekonomi akan bangkit kembali, Barclays memperkirakan pertumbuhan tahunan 3,7% di bulan Oktober ini hingga akhir kuartal di Desember.

Keputusan BOJ itu dengan suara mayoritas dimana delapan berbanding satu yang memilih suntikan dana tunai ke dalam sistem perbankan pada laju tahunan dari Y80 triliun atau setara dengan $685 miliar. Tiga dari empat anggota dewan yang tidak setuju dengan keputusan mayoritas untuk memperluas program pelonggaran bank yang diputuskan bulan lalu, justru mendukung kebijakan utama pada pertemuan terlawas BOJ, meskipun protokol ini mungkin tercermin untuk mendukung keputusan sebelumnya daripada perubahan dalam pandangan mereka.

Tindakan ekstra bulan lalu dipandang membantu pemerintah untuk melanjutkan kenaikan pajak kedua yang direncanakan pada tahun depan sebagai bagian dari langkah-langkah untuk mengatasi reformasi fiskal. Namun menyusul data PDB yang mengecewakan, Mr. Abe, pada Selasa kemarin memutuskan untuk menunda kenaikan pajak penjualan hingga 10% dan mengadakan pemilihan sela pada bulan depan.
 
Sektor properti AS masih menjanjikan

Sektor properti AS masih menjanjikan
IMB dan pembangunan rumah baru mendukung pertumbuhan


Housing%2BStarts.jpg


Pembangunan baru rumah untuk satu keluarga mencatta kenaikan untuk bulan kedua berturut-turut di Oktober dan izin mendirikan bangunan keseluruhan mendekati level kenaikan di 6 ½ tahun, mengesankan pasar perumahan masih berada pada lajur pemulihan.

Departemen Perdagangan pada Rabu mengatakan pembangunan baru untuk rumah satu keluarga, yang mencakup lebih dari dua pertiga pasar perumahan, meningkat 4,2 persen dengan penyesuaian tahunan menjadi sebanyak 696.000 unit, angka tertinggi sejak November lalu.

Pembangunan rumah satu keluarga di wilayah Utara AS, di mana lebih dari setengah pembangunan pada segmen tersebut dilakukan, meningkat ke level tertingginya sejak April 2008. Namun tidak diikuti untuk pembangunan rumah baru segmen multi keluarga yang mencatat kemerosotan 15,4 persen sehingga menyebabkan pembangunan rumah baru secara keseluruhan turun 2,8 persen menjadi 1,009 juta unit.

Laporan pada bulan September juga mengalami revisi menjadi 1,038 juta unit dari laporan sebelumnya yakni sebanyak 1,017 juta unit, atau mencatat kenaikan.

Sementara itu, Izin bangunan di bulan lalu mencatta kenaikan sebesar 4,8 persen menjadi 1,080 juta unit, angka tertinggi sejak Juni 2008. Ini merupakan kenaikan bulan kedua berturut-turut, yang dipastikan berpengaruh pada pembangunan rumah baru selanjutnya. IMB untuk rumah satu keluarga meningkat 1,4 persen menjadi 640.000 unit. Sementara untuk multi keluarga mencatat kenaikan sebesar 10 persen menjadi 440.000 unit.
 
Fed Acuhkan Pelemahan Ekonomi Global

Fed Acuhkan Pelemahan Ekonomi Global

july-fomc-statement.png


Federal Reserve AS berjibaku dengan apakah akan mengikuti volatilitas pasar keuangan dan ekonomi global yang melemah dalam pernyataan kebijakannya bulan lalu, tetapi the fed lebih memilih untuk tidak keluar dari kekhawatiran yang dapat mengirim sinyal pesimisme yang tidak beralasan.

Risalah pertemuan bank sentral AS 28-29 Oktober yang dirilis pada hari Rabu juga menunjukkan perdebatan sengit antara pembuat kebijakan atas berapa banyak bobot untuk memberikan tanda-tanda bahwa ekspektasi inflasi yang tergelincir, berpotensi melemahkan upaya mereka untuk membawa laju kenaikan harga kembali ke target mereka.

"Banyak perserta pertemuan mengamati bahwa komite harus tetap memperhatikan pada bukti kemungkinan pergeseran ke bawah untuk ekspektasi inflasi jangka panjang," risalah tersebut menyebutkan. "Beberapa dari mereka mencatat bahwa jika hasil seperti terjadi, itu akan menjadi lebih mengkhawatirkan jika pertumbuhan tersendat."

Kebanyakan Bank sentral di seluruh dunia sedang menghadapi dilema serupa yakni inflasi, dengan tidak meningkatnya harga atau upah para pembuat kebijakan telah berharap.

Pernyataan yang dikeluarkan pejabat Fed setelah pertemuan mereka bulan lalu sebagian besar mengupas krisis pasar global pertengahan Oktober dan menyurutkan pertumbuhan di negara lain, dan risalah pertemuan mengindikasikan para pembuat kebijakan tetap yakin bahwa ekonomi AS akan terus membuat kemajuan.

Para pejabat memutuskan untuk meninggalkan penyebutan volatilitas di pasar saham dan obligasi tak lebih untuk menghindari "mis-impresi bahwa kebijakan moneter cenderung untuk menanggapi," risalah tersebut menyatakan. Sebuah perdebatan yang sama dan kesimpulan mengintari pelemahan pada perekonomian Eropa, Jepang dan Cina, dan dampak dari dolar yang lebih kuat.
 
Cina akhirnya pangkas suku bunga

Bertahan selama 2 tahun, Cina akhirnya pangkas suku bunga

pboc1-650x450.jpg


Sebuah langkah yang tidak diperkirakan sebelumnya terjadi pada hari ini, dimana Bank Sentral Cina akhirnya memangkas suku bunga pada Jumat, hal ini dilakukan sebagai upaya untuk meningkatkan dukungan terhadap perekonomian negara ekonomi terbesar kedua dunia itu karena negeri tirai bambu itu menuju pada pertumbuhan terlemahnya di hampir seperempat abad, yang ditengarai oleh utang yang membengkaknya.

Namun bank sentral, ingin menunjukkan mereka tidak kembali pada reformasi ekonomi, menggandakan langkah dengan sedikit liberalisasi suku bunga bank yag dibayarkan kepada peminjam dalam upaya untuk memastikan jutaan penabung tidak melihat pendapatan mereka terkena dampak tersebut.

Diantara alasan untuk pertama kalinya setelah lebih dari dua tahun Cina memangkas suku bunga karena pertumbuhan pabrik yang tertahan dan pasar properti yang lemah, padahal sejak lama menjadi pilar pertumbuhan, sehingga menghambat aktifitas secara luas dan tertahannya permintaan mulai produk furniture hingga semen dan baja.

Selain itu, cukup banyak perusahaan di Cina yang telah lama berjuang mengjadapi utang, karena lambatnya penjualan ang berakibat kesulitan membayar kembali utang yang terjadi hampir di seluruh pinjaman negeri dari 2008 hingga 2010 ketika Beijing menggunakan stimulus ekonomi untuk membendung pengaruh krisis ekonomi global.

People's Bank of China (PBOC) mengatakan mereka memangkas suku bunga pinjaman utama satu tahun sebesar 40 basis poin menjadi 5,6 persen. Menurunkan suku bunga utama deposito sebesar 25 basis poin menjadi 2,75 persen. Penurunan suku bunga ini berlaku mulai dari Sabtu besok.

Pasca laporan tersebut, komoditas yang sensitif terhadap pertumbuhan, nilai tukar mata uang yang berhubungan dengan komoditi seperti Dolar Kanada, Dolar Australia tak ketinggalan pasar saham eropa semuanya mencatat kenaikan karena langkah Cina tersebut memberikan pasar kenaikan yang sangat disambut setelah selama sepekan dimana data menunjukkan ekonomi raksasanya goyah.

"Masalah kesulitan dan mahalnya pembiayaan, masih mencolok dalam ekonomi riil," ungkap PBOC, menambahkan bahwa mereka tergerak untuk membantu perusahaan-perusahaan kecil mendapatkan akses kredit.

Untuk deposito satu tahun, bank sekarang dapat membayar deposan 1,2 kali tingkat patokan, naik dari 1,1 kali sebelumnya. Hal ini juga membatalkan batasan suku bunga deposito jangka panjang lima tahun, dan menyederhanakan sistem yang tingkat acuan untuk pinjaman.

Banyak analis memperkirakan bank sentral untuk menunda pemotongan suku bunga untuk saat ini, karena pemerintah telah memilih bukan untuk tindakan seperti belanja fiskal yang lebih.

Untuk deposito satu tahun, kemungkina bank sentral saat ini membayar deposan sebesar 1,2 kali lipat level utama, yang sebelumnya 1,1 kali. PBOC juga membatalkan batasan suku bunga untuk deposito jangka panjang hingga lima tahun, dan menyederhanakan sistem suku bunga pinjaman.

Banyak analis memperkirrakan bank sentral masih akan menunda pemangkasan suku binga tersebut, karena pemerintah telah memilih langkah seperti belanja fiskal lebih.
 
RBA: Dollar Australia Masih Tertalu Tinggi

RBA: Dollar Australia Masih Tertalu Tinggi

Aussie-Dollar.jpg


Bank sentral Australia terus memperingatkan bahwa dolar Australia tetap berada pada tingkat yang sangat tinggi dan diperkirakan jatuh lebih jauh, menambahkan bahwa harga yang meningkat membuat biaya bisnis juga tinggi.

Philip Lowe, wakil gubernur Reserve Bank of Australia, mengatakan dolar Aussie pada saatnya akan jatuh menyusul penurunan harga komoditas dan investasi bisnis.

"Jika kurs harus memainkan peran penting kestabilan, aussie perlu turun ketika perdagangan dan investasi menurun," katanya dalam konferensi bisnis.

Dia membuat komentar karena dolar Australia diperdagangkan di sekitar level terendah dalam setengah dekade, tetapi gagal mengikuti jatuhnya harga komoditas, terutama bijih besi, yang telah jatuh hingga setengahnya sejak awal tahun ini. Hal ini telah membatasi pendapatan ekspor.

Sementara Aussie telah jatuh jauh dari level atas pasca-float sekitar US$1,10 pada tahun 2011, perdagangan di Asia sesi Selasa sekitar US$0,8580, bank sentral berpendapat itu dinilai terlalu tinggi berdasarkan sebagian besar indeks. RBA Gubernur Glenn Stevens mengatakan pekan lalu bahwa pasar keuangan terus meremehkan risiko penurunan dolar Australia.

Mr Lowe mengatakan kekhawatiran terbaru tentang tingginya biaya melakukan bisnis di Australia benar-benar menjadi masalah mata uang.

"Kekhawatiran tentang tingkat upah di Australia, sampai batas tertentu, benar-benar menyangkut tentang nilai tukar, dengan nilai tukar yang tinggi menyebabkan upah yang tinggi dinyatakan dalam bentuk mata uang asing," kata Mr Lowe.

Mr Lowe menambahkan bahwa ketidakpastian tentang prospek ekonomi tetap tinggi, tapi ketidakpastian adalah sesuatu yang baru. "Adalah penting bahwa kita menjaga terhadap kemungkinan bahwa ketidakpastian ini bermutasi menjadi pesimisme kronis," tambahnya.
 
Pertumbuhan Ekonomi AS Menuju Kestabilan

Pertumbuhan Ekonomi AS Menuju Kestabilan

US%2BEconomy.jpg


Pertumbuhan ekonomi AS pada kuartal ketiga menunjukkan peningkatan yang jauh lebih baik dari perkiraan sebelumnya, dan mengarahkan penguatan fundamental yang diharapkan dapat mendukung perekonomian hingga akhir tahun ini.

Departemen Perdagangan melaporkan laju tahunan produk domestik brutto AS naik menjadi 3,9 persen dari laporan sebelumnya 3,5 persen pada bulan lalu, cerminan dari revisi kenaikan mulai dari bisnis dan belanja konsumen.

Pertumbuhan ini telah meningkat pada laju 4,6 persen di kuartal kedua. Sehingga hingga saat ini ekonomi AS mencatat pertumbuhan kedua per kuartal terkuatnya sejak 2003. Para ekonom dalam jajak pendapat Reuters memperkirakan pertumbuhan ekonomi AS justru menurun ke 3,3 persen.

Dari empat dalam lima kuartal terakhir, ekonomi AS telah mencatat pertumbuhan di atas 3,5 persen. Data ini mulai dari sektor manufaktur hingga pekerjaan dan penjualan eceran menunjukkan perekonomian mampu mempertahankan momentum di awal kuartal ke-empat.

Sebagai negara pusa perekonomian dunia, AS sebenarnya menjadi sorotan di tengah kelesuan perekonomian global, dimana Jepang harus kembali menghadapi resesi dan pertumbuhan di eropa serta Cina masih belum menunjukkan peningkatan signifikan bahkan melambat.

Laporan PDB AS juga menunjukkan profit koorporasi setelah pajak tumbuh 3,2 persen di kuartal ketiga, melambat dari laju kenaikan kuat di kuartal kedua 8,6 persen.

Menggarisbawahi penguatan fundamental ekonomi, pertumbuhan permintaan di dalam negeri pun mengalami revisi kenaikan menjadi 3,2 di kuartal ketiga menutup laporan sebelumnya 2,7 persen.

Belanja konsumen, yang mencakup dua pertiga aktifitas ekonomi AS, tumbuh pada laju 2,2 persen menggantikan laporan sebelumnya pada laju 1,8 persen.

Pertumbuhan investasi bisnis meningkat menjadi 7,1 persen dari 5,5 persen, dengan laju belanja yang lebih kuat pada peralatan dari perkiraan sebelumnya.

Namun pertumbuhan ekspor mengalami revisi penurunan menjadi 4,9 persen dari laporan sebelumnya 7,8, sementara pertumbuhan impor direvisi naik. Sehingga menyisakan defisit perdagangan yang berkontribusi sebesar 0,78 persentase poin terhadap pertumbuhan PDB bukan seperti laporan sebelumnya 1,32 persentase poin.
 
Ekonomi Inggris Tidak Menunjukkan Pertumbuhan

Ekonomi Inggris Tidak Menunjukkan Pertumbuhan

uk-economy.jpg


Perekonomian Inggris tumbuh sejalan dengan estimasi awal di kuartal ketiga, menggaris bawahi optimisme atas outlook ekonomi negeri tersebut, data revisi Rabu menunjukkan.

Office for National Statistics dalam laporannya mengatakan Produk Domestik Brutto Inggris meningkat dengan dengen penyesuaian musiman sebesar 0,7% di periode Juli hingga September, tidak berubah dari estimasi awal dan sejalan dengan estimasi. Ekonomi Inggris tumbuh sebesar 0,9% di kuartal lalu.

Untuk basis tahunan, pertumbuhan ekonomi Inggris meningkat 3,0% di kuartal ketiga dari tahun lalu, tidak berubah dari hasil awal. Ekonomi Inggris meningkat pada laju tahunan 3,2% di kuartal kedua.

Dalam laporan tersebut juga menunjukkan konsumsi pribadi di kuartal ketiga direvisi meningkat menjadi naik 0,8% dari estimasi awal 0,6%, sementara belanja pemerintah meningkat 1,1% di kuartal ketiga, dibandingkan dengan perkiraan awal 1,0%.

Sementara itu, total investasi business menurun sebesar 0,7% di triwulan terakhir hingga 30 September, mengeceawakan ekonom yang memperkirakan kenaikan 2,3% dan menyusul kenaikan 3,3% di kuartal sebelumnya.

Ditambah lagi, indeks jasa Inggris meningkat 0,8% di triwulan terakhir hingga September, melampaui ekspektasi 0,7% dan meningkat 0,8% di triwulan sebelumnya.
 
Data Belanja AS Menunjukkan Pertumbuhan Yang Melambat

Data Belanja AS Menunjukkan Pertumbuhan Yang Melambat

GUm4mqdCstp9JPeBOnWNZw_uSu1dNs9wPPSLjnB6g9E=w563-h301-no


Belanja konsumen AS mencatat kenaikan ringan pada Oktober dan indeks utama rencana belanja nisnis turun untuk bulan kedua berturut-turut, mengesankan terjadi sedikit perlambatan dalam laju pertumbuhan ekonomi AS.

Namun ekonomi masih cukup bertahan dalam menghadapi lesunya permintaan global. Data lainnya pada Rabu menunjukkan kepercayaan konsumen AS mendekati level tertingginya di 7 setengah tahun pada November.

Departemen Perdagangan AS melaporkan belanja konsumen yang menyumbang dua pertiga aktifitas ekonomi, meningkat 0,2 persen di bbulan lalu setelah mengalami flat di September. Namun, kenaikan ringan pada belanja konsumen ini, yang mendapat dukungan dari turunnya harga bahan bakar, seharusnya membantu mendukung menggerakkan pertumbuhan di kuartal ke-empat.

Dalam laporan keduanya, Departemen Perdagangan melaporkan, pesanan produk modal non pertahanan tidak termasuk pesawat terbang yang menjadi proxy rencana belanja bisnus, turun 1,3 persen bulan lalu. Mengikuti penurunan 1,3 persen pada September.

Penurunan pesanan produk modal inti inti ini menunjukkan langkah yang sulit belanja peralatan baik di kuartal kedua maupun pada kuartal ketiga menghapus kenaikan di awal kuartal tahun ini.

Namun titik terang yang menjadi alasan untuk tetap masih ada. Thomson Reuters/University of Michigan melaporkan indeks sentimen konsumen AS meningkat ke level 88,8 pada bulan ini, angka tertinggi sejak Juli 2007, dari 86,9 di Oktober.

Laporan lainnya menunjukkan data klaim awal tunjangan pengangguran yang dirilis Departemen Tenaga Kerja meningkat 21.000 menjadi 313.000 untuk pekan hingga 22 November. Rata-rata klaim dalam empat pekan masih di bawah 300.000 untuk minggu ke 11, sebuah sinyalemen yang menujukkan pasar tenaga kerja masih tumbuh stabil.

Smeentara itu, data lain menunjukkan indeks belanja konsumen meningkat tipis 0,1 persen setelah mencatat kenaikan yang sama di September. Laju moderat belanja konsumen, yang dikombinasikan dengan penurunan harga BBM, menjaga inflasi tetap stabil. Dalam 12 bulan hingga Oktober, indeks harga personal consumption expenditures (PCE) mneingkat 1,4 persen setelah mencatat kenaikan dengan margin yang sama di September.

Tidak termasuk pangan dan energi, harga meningkat 0,2 persen setelah kenaikan 0,1 persen di September. Indeks PCE inti tersebut meningkat 1,6 persen dalam 12 bulan hingga Oktober, kenaikan terbesar sejak Desember 2012.
 
Teorinya Yellen, Kenaikan Suku Bunga Di Tahun Ini

Teorinya Yellen, Kenaikan Suku Bunga Di Tahun Ini

Yellen.png


Ketua Federal Reserve Janet Yellen mengatakan tenor data ekonomi akan memutuskan kapan bank sentral AS menaikkan suku bunga. Anehnya, analisis data berdasarkan prioritas Yellen sendiri menunjukkan kenaikan suku bunga pada akhir tahun ini.

Yellen juga telah menempatkan penekanan khusus pada serangkaian persamaan untuk apa yang ia juluki dalam pidato pada November 2012 sebagai "kebijakan optimal" atau "kontrol optimal." Persamaan itu meniru gejolak ekonomi yang luas dan memproyeksi jalan yang memberikan kepentingan yang sama untuk memenuhi tujuan ganda kerja maksimum Fed dan harga yang stabil.

Jumat lalu, ekonom Fed mengatakan dalam sebuah catatan bahwa mereka telah memperbarui acuan, dan versi baru itu menunjukkan bank sentral seharusnya cukup mengetatkan kebijakan untuk memiliki rata-rata suku bunga dana federal 0,33 persen pada periode Oktober hingga Desember tahun ini.

The Fed telah mempertahankan suku bunga pada rentang nol hingga 0,25 persen sejak akhir 2008, yang mengatur pinjaman overnight antar bank.

Namun, jelas The Fed tidak mengikuti model ini. Beberapa pejabat telah mengatakan mereka tidak akan melakukan suku bunga sampai pertengahan tahun depan, dan untuk memenuhi rata-rata 0,33 persen akan membutuhkan kenaikan yang sangat tajam pada pertemuan berikutnya dan terakhir Fed tahun ini pada 16-17 Desember.
 
Langkah OPEC Hambat Pasar Eropa, Dolar Menguat

Langkah OPEC Hambat Pasar Eropa, Dolar Menguat

YrW7aLtcPuN1cK1bl0SXzKlcR39fWwuoiH8g7eNt578=w600-h360-no


Minyak dunia semakin memperpanjang penurunan terbaru nya pada hari Jumat, menghantarkan pasar saham dan mata uang yang terkait melemah, setelah OPEC memutuskan untuk menahan diri dari memangkas produksi meskipun pasokan melimpah.

Minyak mentah Brent menyentuh level bawah $71,12 per barel setelah ditutup di terendah empat tahun pada hari Kamis, ketika Arab Saudi memblok permintaan dari anggota kartel miskin untuk memangkas produksi guna membendung penurunan harga minyak global.

Minyak mentah Brent bangkit dari level terendahnya dan diperdagangkan 0,8 persen di harga $72,00, dan siap mencatat penurunan lebih dari 16 persen untuk November. Minyak mentah AS terakhir turun 6,7 persen pada harga $68,78.

Saham migas Eropa turun 4,7 persen, membatasi indeks FTSEurofirst 300, yang jatuh 0,5 persen ke level 1.386,17 dan terlihat akan menghentikan kenaikan selama lima hari berturut-turut.

Safe haven dolar menguat terhadap saham yang berhubungan dengan komoditas dan juga euro serta yen. Meskipun harga minyak yang lebih rendah membantu untuk mendukung pertumbuhan ekonomi, merusak upaya di Jepang dan zona euro untuk menghindari deflasi.

Dolar menguat sekitar 0,5 persen terhadap yen ke level ¥118,22, sementara euro merangsek turun sekitar 0,2 persen diperdagangkan pada level $1,2438.
 
Sektor Manufaktur AS Tak Bergairah

Sektor Manufaktur AS Tak Bergairah

factory%2Bactivities.jpg


Aktifitas pabrik AS hanya mencatat hasil moderat di November, namun peningkatan pesanan baru yang berkesinambungan dan rebound nya pesanan ekspor menunjukkan perekonomian masih cukup kuat sekalipun pertumbuhan global masih melambat.

Institute for Supply Management (ISM) Senin mengatakan, indeks aktifitas pabrik nasional turun ke level 58,7 pada bulan lalu di saat laju persediaan melambat. Sebelumnya, indeks telah menyentuh level atas di tiga setengah tahun pada level 59 di Oktober.

Dalam sebuah laporan terpisah, data dari perusahaan riset keuangan Markit mengatakan Indeks akhir Pembelian Manager sektor manufaktur AS turun ke level 54,8 di November, angka terendah sejak Januari, dari level 55,9 pada Oktober.

Survei Markit memiliki sejarah yang pendek, yang membuat indeks aktifitas manufaktur AS kurang dapat dipercaya. Pabrik-pabrik di dalam negeri mempengaruhi pelambatan ekonomi global.

Seperti yang diketahui, pertumbuhan sektor manufaktur baik di kawasan asia maupun di kawasan Eropa, mengalami penurunan sepanjang November, laporann menunjukkan, Senin.

Survei ISM menunjukkan pesanan baru mencatat kenaikan hingga ke level tertingginya sejak Agustus, sementara pertumbuhan pesanan ekspor juga meningkat pesat di bulan lalu.
 
Belanja Konstruksi AS Bukukan Kenaikan Terbesar

Belanja Konstruksi AS Bukukan Kenaikan Terbesar

Construction_1.jpg


Belanja konstruksi AS naik melampaui perkiraan pada bulan Oktober setelah sektor pribadi dan umum laporkan peningkatan, yang bisa meredakan kekhawatiran perlambatan tajam pertumbuhan ekonomi kuartal keempat AS.

Belanja konstruksi naik 1,1 persen, kenaikan terbesar sejak Mei, ke tingkat tahunan $ 970,99 miliar, Departemen Perdagangan mengatakan pada hari Selasa.

Pengeluaran konstruksi September direvisi naik menjadi hanya penurunan 0,1 persen merevisi yang dilaporkan sebelumnya penurunan 0,4 persen. Ekonom dalam survei Reuters memperkirakan belanja konstruksi naik 0,6 persen pada Oktober.

Data konstruksi yang optimis ini menunjukkan beberapa momentum dalam perekonomian di awal kuarter keempat. Lemahnya data pesanan barang tahan lama telah meningkatkan kekhawatairan terhadap moderasi tajam dalam laju pertumbuhan dalam tiga bulan terakhir tahun ini.

Pada bulan Oktober, belanja konstruksi swasta meningkat 0,6 persen, dengan pengeluaran pada proyek-proyek perumahan mencatat kenaikan terbesar mereka sejak Desember tahun lalu. Belanja perumahan didorong oleh peningkatan baik untuk rumah tunggal maupun multi-keluarga serta renovasi.

Pengeluaran pada proyek-proyek konstruksi publik meningkat 2,3 persen pada Oktober, didukung oleh lonjakan 19,3 persen dalam pengeluaran pemerintah federal, kenaikan terbesar sejak Oktober 2006.

Investasi pemerintah negara bagian dan lokal meningkat 0,9 persen setelah dua bulan berturut-turut menurun.
 
Serapan Lapangan Kerja Swasta AS Masih Cukup Tinggi

Serapan Lapangan Kerja Swasta AS Masih Cukup Tinggi

ADP.jpg


Tingkat serapan tenaga kerja swasta AS masih mencatat kenaikan pada November, hal ini menunjukkan bahwa perlambatan ekonomi global tidak berpengaruh terlalu besar terhadap aktifitas di dalam negeri.

Tingginya tingkat penerimaan tenaga kerja baru menghasilkan pertumbuhan gaji mencatat hasil yang cukup kuat. Data lainnya hari ini menunjukkan terjasi revisi tajam penurunan kompensasi di kuartal kedua dan ketiga, mengesankan Federal Reserve berpeluang mempertahankan kebijakan suku bunga rendah untuk sementara waktu.

Laporan dari ADP National Employment menunjukkan payroll lapangan kerja swasta meningkat sebesar 208.000 di bulan lalu. Meski data bulan lalu masih di bawah ekspektasi ekonom Wall Street yang memperkirakan kenaikan sebesar 221.000 lapangan kerja, namun data payrolls di Oktober mengalami revisi penambahan sebanyak 3.000 lebih posisi baru dari laporan sebelumnya.

Serapan lapangan kerja swasta AS saat ini telah mencatat penambahan untuk selama 57 bulan berturut-turut dengan rata tiap bulannya sekitar 186.000 lapangan kerja.

"Pasar tenaga kerja terus menunjukkan progres bagus," Ahu Yildirmaz, wakil presiden kepala ADP Research Institute, mengatakan dalam sambungan konferensu setelah data tersebut dirilis.

Sementara itu kompensasi per jam kerja meningkat 1,3 persen di kuartal ketiga dri 2,3 persen yang dilaporkan sebelumnya di bulan lalu. Dibandingkan dengan kuartal ketiga tahun lalu, kompensasi tiap jam kerja meningkat 2,2 persen berbanding kenaikan 3,3 persen yang dilaporkan bulan sebelumnya.

Produktifitas pekerjaan non pertanian, yang mengukur output setiap pekerja per jam, meningkat 2,3 persen pada tingkat tahunan mengalami revisi kenaikan dari laporan sebelumnya yakni 2,0 persen.

Imbas dari laporan itu nilai surat utang pemerintah AS mencatat kenaikan. Indeks saham berjangka AS bergerak tipis, sementara dollar mencatat kenaikan terhadap sejumlah mata uang.
 
Pasar Tenaga Kerja AS Kembali Menunjukkan Pertumbuhan

Pasar Tenaga Kerja AS Kembali Menunjukkan Pertumbuhan

Hiring.jpg


Jumlah warga AS yang mengajukan klaim baru atas tunjangan pengangguran berkurang di pekan lalu, menunjukkan pasar tenaga kerja AS masih tumbuh.

Klaim awal untuk tunjangan pengangguran negara di pekan lalu menurun sebanyak 17.000 menjadi sebanyak 297.000 pengajuanterhitung hingga 29 November lalu, data Departemen Tenaga Kerja AS hari ini, Kamis, menunjukkan.

Penurunan ini hampir mengembalikan kenaikan yang tercatat dalam laporan pada pekan lalu yang memaksa jumlah klaim pengangguran kembali di atas angka 300.000 untuuk kali pertama sejak awal September. Para ekonom memperkirakan klaim pengangguran turun ke angka 295.000 hasil jajak pendapat Reuters menunjukkan.

Dalam laporan itu menunjukkan jumlah orang yang masih mengajukan klaim tunjangan setelah mengajukan di pekan lalu masih mencatat kenaikan sebanyak 39.000 menjadi 2,36 juta pengajuan hingga 22 November.

Rata-rata klaim dalam empat pekan, parameter yang dianggap sebagai tren tenaga kerja, meningkat sebanyak 4.750 menjadi 299.0000 pengajuan. Masih bertahan di bawah angka 300.000 untuk pekan ke-12 berturut-turut, yang mengindikasikan pasar tenaga kerja masih cukup kuat.

Depnaker AS mengatakan tidak ada faktor khusus yang mempengaruhi yang mempengaruhi laporan di pekan lalu tersebut. Data itu juga tidak memiliki relevansi terhadap laporan ketenagakerjaan di November yang akan dirilis Jumat besok karena tidak termasuk selama periode survei.

Payroll non pertanian AS diperkirakan meningkat 230.000 bulan lalu setelah kenaikan 214.000 di Oktober, menurut survei ekonom yang dilakukan Reuters. Sehingga diharapkan laporan di November menjadi bulan ke-10 berturut-turut payroll meningkat di atas angka 200.000. dan tingkat pengangguran diperkirakan masih berada di 5,8 persen.
 
Bursa Asia melemah, dolar positif, minyak tetap drop

Bursa Asia melemah, dolar positif, minyak tetap drop

Red%2BArrow%2Brise.jpg


Bursa Asia tergelincir dan dolar menguat jelang rilisnya data ketenagakerjaan Amerika yang akan menentukan posisi dolar selanjutnya terhadap euro.

sementara data nonfarm payroll AS diperkirakan menunjukkan penambahan pekerja sekitar 230.000 dibulan lalu. Tingkat pengangguran cenderung flat di 5,8%.

Dolar sempat melemah kemarin terhadap euro setelah bank sentral Eropa memilih untuk tidak menjabarkan secara lengkap rencana pengembangan kebijakan stimulus. Pasar memperkirakan kebijakan stimulus tambahan baru akan diberlakukan tahun depan. Secara keseluruhan, tren dolar masih positif.

oleh karena sedikitnya petunjuk yang diberikan ECB terkait dengan rencana masa depannya, banyak investor memilih untuk memangkas posisi dan membuat mata uang tunggal itu melesat capai $1,2475 dan hari ini terakhir berada pada posisi $1,2383.

Sementara dolar flat terhadap yen pada 119,79 yen setelah pada Kamis lalu tembus diatas 120 yen untuk pertama kalinya dilebih dari tujuh tahun terakhir.

Minyak masih dibawah tekanan setelah Arab Saudi mengumumkan memangkas harga untuk pembeli minyak dari Asia dan Amerika. Pemangkasan harga ini cukup drastis setelah sebelumnya menolak mengikuti saran beberapa negara anggota OPEC agar produksi minyak dipangkas. US crude turun sekitar 0,4% menjadi $66,54 per barrel.
 
Serapan Tenaga Kerja AS Mencengangkan

Serapan Tenaga Kerja AS Mencengangkan, Tingkat Pengangguran Stabil

Hired.jpg


Perusahaan-perusahaan di AS menambahkan jumlah lapangan kerja terbesarnya di hampir tiga tahun pada bulan November dan ini otomtis juga menopang kenaikan upah, tanda kekuatan ekonomi ini dapat ditarik kesimpulan Federal Reserve semakin dekat untuk menaikkan suku bunga.

Nonfarm payrolls melonjak 321.000 bulan lalu, kenaikan terbesar sejak Januari 2012, Departemen Tenaga Kerja mengatakan pada hari Jumat. Tingkat pengangguran bertahan stabil pada level terendah enam tahun yakni 5,8 persen.

Data untuk bulan September dan Oktober pun direvisi menunjukkan 44.000 lebih banyak pekerjaan yang diciptakan dari yang dilaporkan sebelumnya. Ekonom dalam survei Reuters memperkirakan payrolls hanya meningkat 230.000 bulan lalu.

Laporan di November ini menandai pertumbuhan pekerjaan dalam bulan 10 berturut-turu telah melampaui angka 200.000, terpanjang sejak 1994.

Laporan ini memberikan tanda terbaru bahwa penguatan pasar pekerjaan mulai memacu pertumbuhan upah yang lebih cepat, faktor kunci yang akan membantu menentukan waktu kenaikan suku bunga bank sentral AS untuk pertama kali. Penghasilan per jam rata-rata naik sebesar 9 sen pada bulan November, kenaikan terbesar sejak Juni tahun lalu.

Tumbuhnya lapangan pekerjaan ini berbasis luas, dengan pekerjaan di layanan profesional dan bisnis melonjak dengan 68.000. Payrolls ritel meningkat 50.200 setelah banyak pengusaha meningkatkan penerimaan dalam mengantisipasi musim belanja liburan yang kuat.

Manufaktur dan pekerjaan konstruksi juga mencatat pertumbuhan dari Oktober. Payroll pemerintah meningkat sebesar 7.000. Panjang hari kerja meningkat menjadi rata-rata 34,6 jam, tertinggi sejak Mei 2008, dari 34,5 jam di bulan Oktober.
 
Bursa Asia Melemah, Rupiah Anjlok Terus

Bursa Asia Melemah, Rupiah Anjlok Terus

rupiah.jpg


Bursa Asia secara umum diperdagangkan melemah menyusul buruknya data ekonomi beberapa wilayah dan diperparah oleh kokohnya angka pengangguran AS yang cukup mengejutkan.

Dolar sendiri diperdagangkan masih diatas dilevel tertingginya terhadap yen ditopong oleh positifnya laporan ketenagakerjaan AS. Seperti dilaporkan, performa perdagangan China di November ternyata lebih lemah dari perkiraan dan perekonomian Jepang dikwartal ketiga menciut lebih besar dari laporan sebelumnya.

Secara mengejutkan performa impor China menurun atau terkontraksi 6,7 persen pertahun dan merupakan performa terburuk sejak krisis Lehman Brothers. Buruknya performa ini disebabkan rendahnya harga komoditas disamping lemahnya permintaan domestik.

Selaras dengan buruknya China, dolar Australia terdorong kelevel terendah dalam 4 tahun terakhir menjadi $0,8288 terhadap dolar AS. Dolar stabil pada 121,515 yen. Sentuh level tertingginya dalam tujuh tahun terakhir. Dolar cukup kuat terhadap euro mendekati level terendahnya dalam dua tahun terakhir pada $1,2270. Rupiah juga melemah terhadap dolar dan menembus level yang belum pernah terlihat sejak krisis 2008-09 lalu.

Harga minyak masih lemah dimana terakhir kali berada diposisi $68,15 per barrel, mendekati level terendah dalam 5 tahun terakhir pada $67,53 diminggu lalu.
 
Nowotny: Awas Inflasi dan Pertumbuhan Turun!

Nowotny: Awas Inflasi dan Pertumbuhan Turun!

Deflation%2BAhead.jpg


Seorang pejabat Bank Sentral Eropa Senin memperingatkan bahwa inflasi di zona euro akan terus cenderung menurun pada kuartal pertama tahun depan di tengah perlambatan pertumbuhan ekonomi berkepanjangan.

"Untuk kuartal pertama 2015 kita harus memperkirakan penurunan inflasi dengan probabilitas besar," kata anggota Dewan Pemerintahan European Central Bank Ewald Nowotny.

Inflasi terus bergerak menuju "area yang sangat sensitif," tambah Mr Nowotny.

Mr Nowotny, yang juga kepala bank sentral Austria, juga berbicara tentang "pelemahan besar" dari momentum ekonomi zona euro dan itu setidaknya untuk jangka pendek, zona euro merupakan titik lemah dari ekonomi dunia.

Pernyataan pejabat bank sentral itu datang di tengah kekhawatiran bahwa para pembuat kebijakan perlu berbuat lebih untuk menghentikan penurunan harga di daerah mata uang tunggal tersebut serta untuk menghidupkan kembali pertumbuhan ekonomi. Mr Nowotny mengatakan ide pembelian obligasi pemerintah perlu didiskusikan dengan semua pro dan kontra.

Presiden ECB Mario Draghi membuka lebar kemungkinan untuk program pembelian aset besar-besaran, yang dikenal sebagai pelonggaran kuantitatif, pada konferensi pers reguler bank sentral Kamis lalu.

Para pembuat kebijakan ECB sedang melihat apa yang bisa mereka lakukan untuk mencegah prospek penurunan harga, atau deflasi, dari yang menginfeksi ekonomi zona euro. Data resmi terbaru menunjukkan inflasi di zona euro hanya 0,3% pada bulan November, jauh dari target jangka menengah ECB yang hanya di bawah 2%. Draghi pekan lalu menyarankan bahwa ECB mungkin akan siap untuk mengambil kebijakan langkah-langkah pelonggaran lebih lanjut di Tahun Baru.

Mr Nowotny juga mengatakan bahwa bank sentral pada umumnya memiliki alat untuk mengalahkan inflasi, tapi menyerang deflasi juga sulit.
 
Back
Top