[MasterForex] Data ekonomi dan Fundamental oleh MasterForex

Hentikan penurunan, Indeks Penjualan rumah AS melonjak: NAR

Hentikan penurunan, Indeks Penjualan rumah AS melonjak: NAR

1383173_679552232106183_713157604870556620_n.jpg


Kontrak pembeluan rumah yang dihuni sebelumnya sebelumnya meningkat di Maret, kenaikan untuk pertama kalinya dalam kurun waktu sembilan terakhir, sebuah tanda pasar perumahan AS kemungkinaan akan menggeliat lagi setelah mengelami kemunduran akibat kenaikan suku bunga dan suhu dingin yang meland AS.

Dalam laporan, National Association of Realtors (NAR) senin mengatakan, indeks Pending Home Sales -nya, berdasarkan penyelesaian kontrak di bulan lalu, meningkat sebesar 3,4 persen menjadi 97,4. Anhka inipun meruntuhkan ekspektasi ekonom yang hanya memperkirakan kenaikan 1,0 persen.

Kontrak-konttrak ini biasanya menjadi penjualan setelah satu atau dua bulan, dan kenaikan di Maret menunjukkan penjualan kembali rumah kemungkinan rebound di bulan selanjutnya. Pada musim panas lalu, penjualan rumah mengalami penurunan setelah Federal Reserve AS memberi sinyal akan segera mengurangi stimulus ekonomi, sehingga memaksa kenaikan suku bunga. Selain itu cuaca dingin ekstrim yang melanda AS juga menghambat potensi pembelian.

Sementara pada laporan sebelumnya, penjualan rumah yang sedang berjalan teah mengalami penurunan tajam ke level terendahnya di lebih dari satu setengah tahun, namun pada laporan itu juga menunjukkan akan kemungkinan berakhirnya ren penurunan penjualan, seiring meningkatnya persediaan rumah dan pembeli baru semakin banyak.

Meski indeks mencatat kenaikan di bulan lalu, namun pending home sales masih turun 7,9 persen jika dibandingkan penjualan di Maret tahun lalu. Tercatat, kontrak mengalami kenaikan di kawasan Northeast, Selatan dan Barat. Sementara terjadi penurunan di kawasan Midwest.
 
Last edited:
Kepercayaan konsumen AS melemah, rumah di AS mahal

Kepercayaan konsumen AS melemah, rumah di AS mahal
Indeks masih di dekat level kenaikan enam bulan, harga rumah naik


10172698_680139602047446_3019498608602753345_n.jpg


Kepercayaan kossumen AS merosot di April meski demikian, masih berada di level atas enam bulan, sementara harga rumah di AS mencatat kenaikan di Februari, menunjukkan perekonomian masih terus memiliki momentum setelah musim dingin buruk lalu.

Conference Board mengatakan indeks konsumennya turun ke angka 82,3, level tertinggi kedua sejak Januari 2008, dari hasil revisi kenaikan 83,9 di Maret. Musim dingin yang tidak biasanya dan salju menghambat aktifitas ekonomi di awal tahun ini.

Smenetara itu, indeks ekspektasi meningkat ke level tertinggi sejak Agustus, sentuh angka 84,9 di April dari angka 84,8 di Maret yang mengalami revisi kenaikan, sementara indeks situasi saat ini turun menjadi 78,3 berbanding 82,5 di bulan lalu yang juga direvisi naik.

"Sementara sentimen terkait kondisi saat ini kemungkinan telah sedikit melemah, konsumen tidak meramalkan perekonomian, atau pasar tenaga kerja, kehilangan momentum yang sudah terbangun dalam beberapa bulan terakhir," Lynn Franco, Direktur indikator ekonomi di Conference Board, mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Sebuah laporan terpisa menunjukkan indeks gabungan harga rumah S&P/Case-Shiller di 20 kota metropolitan naik 0,8 persen di Februari dengan basis penyesuaian musiman, runtuhkan ekspektasi untuk kenaikan 0,7 persen, menurut hasil survei Reuters.

Kenaikan harga bulanan ini pengaruh dari laporan di Januari, sementara harga naik 12,9 persen dari tahun lalu, dibandingkan dengan kenaikan tahunan 13,2 persen di Januari.

Namun, kenaikan ini masih gagak mengimbangi data sebelumnya yang menunjukkan pasar perumahan kehilangan momentum.
 
Fed diperkirakan ambil langkah lanjutan sebelum hentikan pembelian obligasi

Fed diperkirakan ambil langkah lanjutan sebelum hentikan pembelian obligasi

10314711_680479312013475_5963091974054055_n.jpg


Federal Reserve AS diperkirakan masih akan mengurangi program pembelian obligasinya hingga $10 miliar pada Rabu hari ini setelah semakin meningkatnya tanda-tanda kalau perekonomian AS mulai menjauh dari penurunan akibat cuaca dingin yang menghambat aktifitas ekonomi.

Pertemuan penetapan kebijakan kedua Janet Yellensebagai pimpinan Fed diperkirakan akan menyatakan rencana bank sentral untuk mengurangi pembelian aset dan sekuritas berbasis hipoteknya hingga akhir tahun, sebuah sinyalemen semakin kuatnya kepercayaan terhadap ekonomi AS.

Langkah pengurangan yang diharapkan akan diumumkan di akhir pertemuan dua hari the Fed ini akan membulatkan total pengurangan pembelian bulanan menjadi $45 miliar, gabungan dari $25 miliar aset dan $20 miliar saham berbasis hipotek.

Namun analis memperkirakan sedikit lebih kecil karena the Fed kemungkinan masih menahan pola karena masih berada di masa transisi dari era tanggap krisis terhadap salah satu dari banyak kebijakan moneter normal lainnya.

Pengumuman rincian keputusan kebijakan ini sendiri dan proyeksi Fed terhadao perekonomian akan dirilis pada pukul 2 siang waktu AS.
 
Euro Melemah Di Tengah Lemahnya Data Inflasi Jerman

Euro Melemah Di Tengah Lemahnya Data Inflasi Jerman

10255963_680531308674942_3892046239788630781_n.png


Pada Selasa 29 April, dolar AS diperdagangkan beragam di tengah pertemuan dua hari FOMC yang hasilnya akan diumumkan pada hari Rabu. Euro melemah di tengah data Tingkat Inflasi Jerman yang lemah. Poundsterling memperkuat posisinya di tengah data GDP Inggris.

Dolar AS melemah terhadap poundsterling dan mata uang komoditas lainnya, namun menguat terhadap euro dan yen, sementara hanya menguat sedikit lebih tinggi dari 0,1% terhadap indeks dolar di tengah data Kepercayaan Konsumen AS yang tampil lebih buruk dari perkiraan. Indeks Kepercayaan Konsumen CB pada April turun menjadi 82,3 poin sementara sebelumnya diharapkan hanya sedikit menurun ke level 83 poin. Pelemahan ini diduga terjadi karena turunnya Penilaian Berjalan, sementara pertumbuhan tipis sebelumnya diharapkan untuk bulan April.

Euro melemah di tengah data Tingkat Inflasi Jerman yang lemah. Data ini terutama sekali penting jelang rilis angka perolehan inflasi keseluruhan zona euro pada hari Rabu. Menurut data awal, pada April Tingkat Inflasi Jerman turun 0,2% m/m setelah dua bulan sebelumnya menguat, sebelumnya penurunan sebesar 0,1% diperkirakan. Tingkat Inflasi Tahunan menguat pada bulan April sebesar 1,3% dari harapan akan mengguat 1,4% y/y. Inflasi yang rendah disebabkan oleh turunnya Harga Minyak sebesar 1,3% y/y.

selengkapnya: Euro Melemah Di Tengah Lemahnya Data Inflasi Jerman
 
Payroll sektor swasta mengagumkan, PDB AS catat pertumbuhan terkecil

Payroll sektor swasta mengagumkan, PDB AS catat pertumbuhan terkecil

1506400_680805018647571_3049492196506207071_n.jpg


Penerimaan tenaga kerja sektor swasta meningkat di April, dimana perusahaan di AS mencatat angka penerimaan terbesar dalam lima bulan, menurut data yang dirilis Rabu. Sementara itu pertumbuhan ekonomi AS hampir tidak bergerak di triwulan pertama tahun ini, dengan pelemahan yang disebabkan oleh salah satu musim dingin terburuk tahun ini.

Perusahaan swasta AS menambah sebanyak 220.000 lapangan kerja baru di bulan ini, naik dari 209.000 di Maret, Automatic Data Processing melaporkan. Sepanjang kuartal hingga April, payroll sektor swasta AS meningkat dengan rata-rata 207,000 lapangan kerja tiap bulan, meningkat dari rata-rata 167.000 sepanjang periode awal tahun.

Tren ini menandai semakin menguatnya bursa kerja AS, ungkap Mark Zandi, kepala ekonom Moody’s Analytics, yang mempersiapkan data itu menggunakan data ADP.

Para ekonom dalam jajak pendapat Dow Jones Newswires memperkirakan laporan ADP meningkat sebesara 210.000 lapangan kerja di April, dibandingkan dengan estimasi awal 191.000 untuk Maret.

Dalam laporan terpisah, produk doomestik bruto AS hanya meningkat 0,1% pada laju tahunan dari Januari hingga akhir Maret, performa terlemah dalam tiga tahun, berdasarkan estimasi awal Departemen Perdagangan AS. Para ekonom memperkirakan pertumbuhan akan melambat menjadi 1% dari penurunan 2,6% di triwulan terakhir 2013.

Wall Street memperkirakan hasil yang suram, namun pelemahan ini muncul bahkan lebih meluas dibandingkan perkiraan. Investias bisnis peralatan dan konstruksi residensial keduanya mencatat penurunan, ekspor AS merosot tajam, belanja pemerintah kembali merosot dan persediaan perusahaan meningkat pada laju yang lebih lambat.

Meski data pertumbuhan di awal 2014 ini buruk, namun sejumlah indikator sebelumnya menunjukkan ekonomi AS meningkat di kuartal kedua. Satu alasan: beberapa penerimaan, belanja konsumen dan investasi bisnis terhambat di kuartal pertama karena cuaca buruk kemungkinan kembali membaik di musim panas ini.
 
Klaim tunjangan pengangguran meningkat di pekan lalu

Klaim tunjangan pengangguran meningkat di pekan lalu

10177264_681210381940368_3615439043438330242_n.jpg


Jumlah warga AS yang mengajukan klaim tunjangan pengangguran baru di pekan lalu mencatat kenaikan, meski jumlah itu masih berada di level yang mengindikasikan menguatnya pasar kerja.

Klaim awal tunjangan pengangguran naik 14.000 dengan penyesuaian musiman menjadi 344.000 pengajuan di pekan hingga 26 April. Angka ini melampaui ekspektasi ekonom ekonom dalam survey Wall Street Journal yang memperkirakan 320.000 klaim baru diajukan dan membawanya ke level tertinggi sejak Februari lalu.

Klaim tunjangan mengalami ketidakstabilan dalam pekan tersebut karena pergantian tanggal libur Paskah mempersulit penyesuaian musiman kali ini, meski pasar tenaga kerja telah menunjukkan perkembangan setelah pengaruh cuaca dingin di musim salju yang tidak biasanya.

Banyak ekonom memperkirakan klaim tunjangan mingguan berada di bawah angka 400.000 sebuah tanda kstabilan pertumbuhan lapangan kerja dan meningkatnya bursa kerja.

Dalam laporan itu juga menunjukkan rata-rata klaim dalam empat pekan naik 3.000 menjadi 320.000 pengajuan. Sementara klaim tunjangan pengangguran meningkat sebesar 97.000 menjadi 2,771 juta pengajuan hingga pekan 19 April.
 
Perekonomian AS Secara Dramatis Melemah

Perekonomian AS Secara Dramatis Melemah

10246711_681057565288983_6046348368352887655_n.png


Pada Rabu 30 April, AS dolar melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya setelah rilis laporan GDP AS yang secara tak terduga melemah pada kuartal pertama. Euro menguat setelah rilis data Tingkat Inflasi zona euro. Yen memperkokoh posisinya menurut laporan dari the Bank of Japan.

Pada hari Rabu, dolar AS kehilangan 0,4% terhadap indeks dolar, menunjukan pelemahan terbesarnya dalam lebih dari tiga minggu terakhir. Menurut hasil yang ada, dalam tiga bulan terakhir dolar AS melemah 0,9% terhadap indeks dolar dan melemah terhadap semua mata uang utama kecuali dolar Selandia Baru. Poundsterling (+1,27%) dan yen (+0,99%) menguat terutama sekali terhadap dolar AS.

Selengkapnya: Perekonomian AS Secara Dramatis Melemah
 
Kondisi Tenang Jelang Data Payroll Non Pertanian

Kondisi Tenang Jelang Data Payroll Non Pertanian

10268409_681457075249032_5139725637769564516_n.png


Pada Kamis 1 Mei, dolar AS diperdagangkan beragam dan hampir tidak berubah terhadap indeks dolar di tengah data statistik yang kontroversial di AS. Poundsterling memperkuat posisinya di tengah pertumbuhan PMI Manufaktur Inggris ke level tertingginya dalam lebih dari lima bulan terakhir.

Pada hari Kamis, aktifitas pasar menurun karena libur di sebagian besar negara-negara Eropa. Kondisi yang tenang ini ditemukan pada psar jelang rilis laporan penting Payroll Non Pertanian pada hari Jumat. Rata-rata lowongan pekerjaan berada di kisaran 210.000-220.000 dengan kisaran harga bervariasi antara 180.000 hingga 250.000. Tingkat Pengangguran diperkirakan akan turun menjadi 6,6% pada bulan April dari 6,7% pada bulan Maret.

Pada hari Kamis dolar AS sedikit melemah terhadap poundsterling, dolar Selandia baru, dan franc Swiss, namun menguat terhadap dolar AS dan hampir tidak berubah terhadap mata uang utama lainnya. PMI Manufaktur AS naik ke level tertingginya dalam empat bulan terakhir. Pendapatan dan Belanja Personal juga tampil lebih baik dari perkiraan. Di saat yang sama, Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja AS tampil lebih buruk dari perkiraan – Klaim Pengangguran Awal meroket ke tingkat tertingginya dalam lebih dari dua bulan terakhir. Belanja Konstruksi juga tampil lebih buruk dari harapan.

Selengkapnya: Kondisi Tenang Jelang Data Payroll Non Pertanian
 
Serapan tenaga kerja AS mencengangkan

Serapan tenaga kerja AS mencengangkan
Payroll catat kenaikan terbesar, tingkat pengangguran terendah di 5 setengah tahun


1506968_681618325232907_2931014953941897061_n.jpg


Tingkat serapan pekerjaan AS pada bulan April meningkat di laju tercepatnya di lebih dari dua tahun, sebuah hasil yang menunjukkan rebound tajam dalam aktifitas ekonomi di awal kuartal kedua tahun ini.

Nonfarm payrolls naik 288.000 di bulan lalu, Departemen Tenaga Kerja merilis laporannya pada hari Jumat. Ini merupakan tingkat serapan terbesar sejak Januari 2012 dan bahkan jauh di di atas ekspektasi Wall Street yang memperkirakan peningkatan 210.000. sementara data di Maret dan Februari direvisi menjadi 36.000 lebih banyak pekerjaan dari yang dilaporkan sebelumnya.

Sementara itu tingkat pengangguran menukik 0,4 persen ke level terendah di 5 setengah tahun yakni 6,3 persen, penurunan itu sebagian karena ratusan ribu orang meninggalkan masa produktif kerja.

Secara keseluruhan, data itu menunjukkan ekonomi sedang mengumpulkan kekuatan dan mendorong para pelaku berspekulasi kapan saatnya Federal Reserve akan menaikkan suku bunga.

Imbal hasil obligasi AS melonjak setelah laporan tersebut, sementara dolar melonjak ke level tertinggi sesi terhadap euro dan yen. Harga saham AS naik sedikit.

Tingkat partisipasi angkatan kerja , atau pangsa usia kerja Amerika yang bekerja dan tidak bekerja tetapi mencari pekerjaan, turun 0,4 persentase poin menjadi 62,8 persen. Angka itu merupakan level terendah sejak Desember lalu.

Beberapa dari 1,35 juta orang yang kehilangan tunjangan pengangguran jangka panjang mereka pada akhir Desember lalu mungkin telah mengakhiri masa angkatan kerja bulan lalu. Tapi parameter luas pengangguran, yang mencakup orang-orang yang ingin bekerja tapi sudah berhenti mencari dan mereka yang bekerja hanya paruh waktu tapi yang ingin lebih banyak pekerjaan, turun ke titik terendah 20 di 12,3 persen pada bulan April. Sebelumnya tercatat di 12,7 persen pada bulan Maret.

Peningkatan serapan tenaga kerja di April berbasis luas, dengan sektor swasta menambahkan 273.000 lapangan pekerjaan dan tenaga kerja pemerintah meningkat 15.000. sekotr manufaktur meningkat 12.000 setelah naik sebesar 7.000 pada bulan Maret. Sementara sektor konstruksi naik 32.000. menyusul kenaikan 17.000 di Maret. Tren ini kemungkinan melambat di bulan depan karena konstruksi perumahan sedikit melemah.

Sementara itu, rata-rata penghasilan per jam datar pada bulan April. Hari kerja tetap di di 34,5 jam setelah sempat kembali menguat pada bulan Maret dari tekanan di musim dingin.
 
Peristiwa Penting Minggu Ini

Peristiwa Penting Minggu Ini

10178121_682756401785766_2931363641021203972_n.png


Pada Jumat 2 Mei, dolar AS diperdagangkan bergejolak dan hampir tidak berubah terhadap indeks dolar di tengah data Departemen Tenaga Kerja AS yang tampil secara signifikan lebih baik dari perkiraan. Poundsterling sedikit melemah di tengah menurunnya PMI Konstruksi Inggris ke level terendahnya dalam enam bulan terakhir.

Dolar AS menurun tipis pada perdagangan Kamis terhadap dolar Selandia Baru dan franc Swiss dan yen, namun menguat terhadap poundsterling dan dolar Kanada sementara hampir tidak berubah terhadap mata uang utama lainnya. Menurut Departemen Tenaga kerja AS, data Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja Non Pertanian AS meroket pada April sebanyak 288.000 jika dibandingkan dengan data Maret yang direvisi ke atas menjadi 203.000 yang tampil secara berarti lebih tinggi dari perkiraan sebesar 210.000. Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja Non Pertanian April tampil di level tertingginya sejak Januari 2012. Data dari dua bulan sebelumnya direvisi ke atas sebanyak 36.000.

Selengkapnya: Peristiwa Penting Minggu Ini
 
PMI Jasa AS Masih Menguat

PMI Jasa AS Masih Menguat

10274292_683293755065364_4476212795180696353_n.png


Pada hari Senin 5 Mei, dolar AS diperdagangkan dengan sedikit pelemahan terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya, dan hampir tidak berubah terhadap indeks dolar di tengah Pertumbuhan sektor Non Manufaktur AS.

Rilis data pertumbuhan PMI Non Manufaktur AS yang menguat ke level tertingginya dalam delapan bulan terakhir tidak memberikan pengaruh terhadap perdagangan yang pada perdagangan Senin, berlangsung dalam volume yang tipis dan tingkat aktifitas yang rendah. Para peserta pasar masih mengevaluasi rilis Payroll Non Pertanian yang dirilis akhir minggu lalu, data ini secara signifikan melampaui perkiraan – pidato dari Gubernur Fed Janet Yellen berikut komentarnya atas data terakhir juga diperkirakan akan disampaikan pada hari Rabu.

Selengkapnya: PMI Jasa AS Masih Menguat
 
GBPUSD Dekati Level 1,70

GBPUSD Dekati Level 1,70

10260032_683756801685726_8118620094552988519_n.jpg


Pada Selasa 6 Mei, dolar AS melemah terhadap semua mata uang utama lainnya dan kehilangan 0,46% terhadap indeks dolar di tengah data yang kuat di zona euro dan Inggris. Euro menguat di tengah data yang positif di zona euro. Dolar Australia memperkuat posisinya setelah rapat RBA.

Indeks dolar melemah pada hari Selasa pada fase tertingginya dalam lebih dari empat minggu terakhir setelah melampaui level terendahnya pada bulan Maret lalu dengan turun ke level terendahnya sejak Oktober 2013. Dolar AS melemah setelah tidak mampu lagi menguat bahkan setelah rilis data yang positif baru-baru ini. Rilis data Selasa lalu tidak mempengaruhi perdagangan. Defisit Neraca Perdagangan AS menurun pada Maret sedikit lebih rendah dari perkiraan; Indeks Optimisme Ekonomi IBD/TIPP juga tampil lebih buruk pada bulan Mei dari perkiraan.

Selengkapnya: GBPUSD Dekati Level 1,70
 
Rebound ekspor persempit defisit perdagangan

Rebound ekspor persempit defisit perdagangan

10298673_683416238386449_8252622109626737305_n.jpg


Defisit perdagangan AS menyempit di Maret setelah ekspor AS mengalami kenaikan, meski demikian, pertumbuhan ini diyakini masih belum cukup membantu pertumbuhan di kuartal pertama.

Departemen Perdagangan pada Selasa melaporkan selisih perdagangan AS turun 3,6 persen menjadi $40,4 miliar, dengan defisit pada Februari mengalami revisi penurunan menjadi $41,9 miliar dari laporan sebelumnya $42,3 miliar. Ekonom, dalam polling Reuters, memperkirakan defisit perdagangan AS turun menjadi $40,3 miliar di bulan tersebut. Jika disesuaikan untuk inflasi, defisit perdagangan AS turun menjadi $49,4 miliar dari $49,8 miliar di Februari.

Namun, penurunan pada Maret sedikit lebih besar dari yang diasumsikan pemerintah dalam estimasi PDB di kuartal pertama pada minggu lalu, sehingga mengesankan perekonomian mengalami kontraksi di triwulan pertama tahun ini.

Perdagangan menyumbang 0,83 persentase poin dari pertumbuhan PDB di triwulan pertama, berperan menahan laju pertumbuhan perekonomian tahunan menjadi 0,1 persen.

Ekspor AS meningkat 2,1 persen menjadi $193,9 miliar di Maret, angka tertinggi sejak November. Kenaikan pada ekspor ini mengimbangi data lain yang menunjukkan momentum ekonomi di akhir triwulan pertama.

Sementara itu impor AS meningkat 1,1 persen menjadi $234,3 miliar di Maret, level tertinggi dalam dua tahun terakhir, sebagian pengaruh kenaikan harga minyak.

Selama bulan Maret, impor pangan mencapai rekor tinggi dan impor non bahan bakar merupakan yang tertinggi dalam catatan. Penjualan barang dan jasa ke Cina meningkat 9,6 persen sementara, impor dari negara tersebut meningkat 1,6 persen.

Alhasil ini menempatkan defisit perdagangan AS yang memiliki sensitifitas secara politik, dengan negara ekonomi terbesar kedua dunia tersebut di angka $20,4 miliar pada bulan Maret, dibandingkan dengan $20,9 miliar di Februari.
 
Dolar Selandia Baru Melemah Setelah Pidato Gubernur RBNZ

Dolar Selandia Baru Melemah Setelah Pidato Gubernur RBNZ

10246754_684145061646900_1699335008565825657_n.png


Pada Rabu 7 Mei, dolar AS sedikit menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya, dan menguat 0,13% terhadap indeks dolar setelah pernyataan Janet Yellen di hadapan the Joint Economic Committee of Congress di Washington DC. Pada hari Rabu, dolar Selandia Baru melemah terutama sekali setelah pidato Gubernur RBNZ Wheeler.

Pada hari Rabu saat menyampaikan laporannya kepada Joint Economic Committee of Congress di Washington DC mengenai prospek ekonomi, Gubenur Fed Janet Yellen mengumumkan bahwa setelah musim dingin yang buruk, indikator menunjukan pemulihan pada sektor belanja dan produksi. Kondisi Bursa Tenaga Kerja terus membaik namun masih jauh dari memuaskan. Sementara itu aktifitas Bursa Perumahan masih mengecewakan.

Selengkapnya: http://masterforex.com/Id/analytics/market_overview/08-05-14.html/?aid=393298
 
Klaim tunjangan pengangguran AS lampaui perkiraan

Klaim tunjangan pengangguran AS lampaui perkiraan
Pasar Tenaga Kerja AS semakin menunjukkan pemulihan


10277543_684359298292143_343195861617906988_n.jpg


Jumlah angkatan kerja AS yang mengajukan klaim baru tunjangan pengangguran turun melampaui perkiraan di pekan lalu, ini mengindikasikan pasar tenaga kerja AS semakin kuat sekalipun di pekan sebelumnya mengalami kenaikan.

Klaim awak tunjangan pengangguran turun 26.000 menjadi 319.000 pengajuan untuk pekan hingga 3Mei, Departemen Tenaga Kerja, Kamis, mengatakan. Penurunan ini menghentikan kenaikan selama tiga pekan yang ditengarai oleh penyesuaian data yang sulit selama liburan Paskah dan libur sekolah musim panas, yang terjadi pada kalender yang berbeda setiap tahun.

Ekonom memperkirakan, pengajuan pertama kali tunjangan pengangguran ini turun menjadi 325.000 pengajuan di pekan tersebut.

Rata-rata klaim baru selama empat pekan meningkat 4.500 menjadi 324.750 pengajuan. Masih berada di level yang cukup konsisten dengan perkembangan bursa kerja.

Sementara itu, jumlah individu yang masih mendapat tunjangan, atau tunjangan lanjutan berkurang 76.000 menjadi 2,69 juta pengajuan di pekan hingga 26 April. Tingkat pengangguran untuk yang masih menerima tunjangan pengangguran turun sepersepuluh persentase poin menjadi 2 persen selama periode yang sama.

Bursa kerja AS tengah menguat dengan rata-rata pertumbuhan pekerjaan lebih dari 200.000 lapangan kerja per bulan di caturwulan pertama tahun ini. Perusahaan menambah 288.000 lapangan kerja pada payroll nya masing-masing selama April, terbesar sejak Januari 2012. Dengan tingkat pengangguran turun menjadi 6,3 persen di bulan lalu, dibandingkan dengan 6,7 persen di akhir 2013.[Tim]
 
Draghi Menghambat Pertumbuhan Euro

Draghi Menghambat Pertumbuhan Euro

10308249_684638288264244_7631354617829142746_n.png


Pada Kamis 8 Mei, dolar AS diperdagangkan beragam dengan meningkat 0,26% terhadap indeks dolar di tengah pidato Gubernur Fed Janet Yellen di hadapan Komite Anggaran Senat. Euro melemah tajam selama konferensi pers Gubernur ECB Mario Draghi. Dolar Australia memperkuat posisinya di tengah Bursa Tenaga Kerja Australia yang positif.

Dolar AS melemah terhadap dolar Australia, dolar Kanada, dan yen, namun menguat terhadap sebagian besar mata uang Eropa dan dolar Selandia Baru. Komentar Yellen yang dipersiapkan sebelumnya di hadapan Komite Anggaran Senat sama seperti pada hari Rabu lalu. Payroll Non Pertanian AS tampil lebih baik dari perkiraan.

Klaim Pengangguran Awal S minggu lalu turun 26.000 menjadi 319.000 sementara sebelumnya penurunan diperkirakan hanya akan mencapai 20.000 menjadi 325.000. Klaim awal melemah untuk pertamakalinya setelah bertumbuh dalam tiga minggu terakhir. Klaim Awal Rata-rata Empat Minggu naik 4.500 dari 320.250 menjadi 324.750.

Selengkapnya: http://masterforex.com/Id/analytics/market_overview/09-05-14.html/?aid=393298
 
Cukup pantaskah program stimulus Fed berakhir di Oktober?

Cukup pantaskah program stimulus Fed berakhir di Oktober?

10277816_684831768244896_3829344738146539620_n.jpg


Presiden Dallas Federal Reserve Bank, Richard Fisher, Jumat mengatakan bahwa ia mendukung bank sentral untuk mengakhiri program pembelian obligasi yang termasuk dalam program stimulus, pada Oktober dengan penurunan terakhir sebesar $15 miliar.

Memang sejauh ini The Fed telah mengurangi laju pembelian aset sebesar $10 miliar per pertemuan tahun ini, yang akan meninggalkan neraca sebesar $15 miliar pada pertemuan kebijakan pada akhir Oktober.

Di kalangan ekonom sendiri terjadi perdebatan tentang apakah Fed akan memutuskan untuk mengakhiri program ini pada bulan Oktober atau masih akan memperpanjang setidaknya hingga Desember. sebenarnya Ini bukanlah hal misterius secara teknis karena bank sentral diperkirakan tidak akan, bahkan memikirkan pengetatan sampai setelah pembelian aset telah diselesaikan.

Fisher yang secara konsisten mengkritik program ini, dalam pidato kepada komunitas pejabat bank di New Orleans mengatakan bank sentral tidak bisa meningkat laju pengurangan karena pasar yang kelihatannya ‘kecanduan’ pada akomodasi bank sentral dan menjadi kebutuhan mereka. Fisher menertawakan fiksasi pasar pada "alur grafik," grafis yang memaparkan perkiraan suku bunga acuan The Fed oleh seluruh anggota komite kebijakan Fed.

Fisher mengatakan, bahkan beberapa analis ‘menyembah’ titik-titik tersebut. Mereka telah menjadi berhala analitis di mana sebuah ‘doksologi’ telah berkembang. Fisher, yang merupakan anggota voting komite kebijakan Fed tahun ini, memperingatkan bahwa perkiraan sedikit lebih dari "tebakan terbaik" dan bahwa komposisi pemilih di the Fed telah berubah. "Pastinya ekonom yang bereputasi tinggi menyadari ketidaksempurnaan penerapan ini ... tentu saja itu adalah kami, di komite kebijakan Fed, " katanya.
 
Peristiwa Penting Minggu Ini

Peristiwa Penting Minggu Ini

apr_cad_empl.png


Pada Jumat 9 Mei, dolar AS menguat terhadap semua mata uang utama dan menguat 0,56% terhadap indeks dolar di tengah pertumbuhan berskala besar mata uang Amerika terhadap euro dan mata uang Eropa lainnya. Euro dan poundsterling melanjutkan pelemahannya pada hari Jumat. Dolar Kanada melemah setelah rilis Tingkat Penyerapan Tenaga Kerja di Kanada.

Euro melanjutkan pelemahannya pada perdagangan Jumat dan terjun ke level terendah bulanannya terhadap dolar AS setelah Gubernur ECB Mario Draghi mensinyalkan bahwa ECB siap untuk memperingan kebijakan moneter pada pertemuan Juni berikutnya. Neraca Perdagangan Jerman dan Produksi Industri di Italia juga tampil lebih buruk dari perkiraan.

Surplus Neraca Perdagangan Jerman berkurang pada Maret ke level terendahnya dalam 10 bulan terakhir di level €14,8 juta dari €15,8 juta pada Febuari, bertentangan dari perkiraan yang mengharapkan penguatan. Ekspor Jerman turun pada Maret untuk bulan yang kedua berturut-turut. Produksi Industri di Italia melemah pada Maret sebesar 0,5% m/m dari perkiraan akan bertumbuh sebesar 0,3%.

Selengkapnya: Peristiwa Penting Minggu Ini
 
Yen Awali Minggu Ini Dengan Pelemahan

Yen Awali Minggu Ini Dengan Pelemahan
10298891_686728668055206_3042874239267287021_n.png

Pada Senin 12 Mei, dolar AsS diperdagangkan dengan sedikit perubahan terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya di tengah absennya makro statistik yang signifikan di zona euro dan AS. Poundsterling memperkuat posisinya di tengah harapan akan membaiknya prospek ekonomi. Yen melemah di tengah lemahnya Neraca berjalan Jepang.

Yen menguat secara moderat terhadap yen dan fanc Swiss, sedikit melemah terhadap poundsterling dan hampir tidak berubah terhadap mata uang utama lainnya dan indeks dolar. Menurut hasil survei Fed New York yang dirilis pada Senin, warga Amerika memperkirakan pertumbuhan Pendapatan Personal dan Harga Perumahan yang lemah lemah.

Surplus Anggaran Federal AS menguat lalu lebih sedikit dari perkiraan bulan lalu. Pada April Surplus Anggaran AS mencapai $106,9 miliar, yang tampak lebih sedikit dibandingkan level yang diharapkan di $114 miliar. Dalam lebih dari tujuh bulan tahun finansial sejak 1 Oktober, defisit Anggaran mencapai $306 miliar. Diperkirakan defisit tahun finansial 2014 akan lebih rendah dari tahun lalu.

Selengkapnya: Yen Awali Minggu Ini Dengan Pelemahan
 
Data ZEW Jerman, Bundesbank perpanjang aksi jual Euro

Data ZEW Jerman, Bundesbank perpanjang aksi jual Euro

10298799_686776174717122_2076965512199451314_n.jpg


Euro turun di sesi Selasa pagi setelah berlanjutnya aksi jual pas rilisan hasil survei sentimen investor Jerman yang menunjukkan sedikit pertumbuhan di negera ekonomi terbesar eropa tersebut.

Mata uang tunggal stabil di level bawah hampir satu bulan $1,3754 di awal sesi namun turun ke level $1,3717 hingga menjelang tengah hari waktu London. Ini merupakan level terendah dalam satu bulan terhadap dolar.

Aksi jual mulai terjadi setelah survei ZEW menunjukkan sentimen ekonomi Jerman turun untuk ke-lima bulan berturut-turut menjadi 33,1 di Mei. Ini merupakan level terendah survei sejak Januari 2013 bahkan hasil ini lebih buruk dari yang diperkirakan analis dalam jajak pendapat Reuters.

Euro terus menurun setelag laporan Dow Jones, mengutip sumber yang tidak disebutkan, mengatakan bahwa bank sentral Jerman, Bundesbank, ingin mengembalikan suku bunga deposito bank negatif dan pembelian paket pinjaman bank jika diperlukan untuk menjaga inflasi yang sudah terlalu rendah.

Spekulasi bahwa Bank Sentral Eropa akan mengendurkan kebijakan politik pada bulan depan dan dan kekhawatiran tentang penguatan mata uang dan dampaknya dalam inflasi yang terkendali akan menghambat euro.

Euro menguat ke level $1,3770, menjauh dari level bawah satu bulan $1,3745 yang disentuh pada Jumat pekan lalu, setelah turun 1,2 persen sejak Presiden ECB Mario Draghi mengatakan bank siap mengambil langkah bulan depan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Terhadap sterling, euro diperdagangkan di level 81,60, setelah sempat sentuh level bawah 16 bulan 81,43 pada sesi Senin. Pound terdongkrak prospek kenaikan suku bunga oleh Bank of England, yang diperkirakan secepatnya pada tahun ini.
 
Back
Top