[MasterForex] Data ekonomi dan Fundamental oleh MasterForex

Sentimen Ekonomi Jerman Melemah Ke Level Terendah 16 Bulan Terakhir

Sentimen Ekonomi Jerman Melemah Ke Level Terendah 16 Bulan Terakhir

10153705_687233578004715_5662015169205230090_n.png


Pada Selasa 13 Mei, dolar AS menguat terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya dan menguat 0,3% terhadap indeks dolar di tengah Penjualan Ritel AS. Euro melemah di tengah turunnya Sentimen Ekonomi Jerman ke level terendahnya dalam 16 bulan terakhir.

Dolar AS memperkuat posisinya walaupun data Penjualan Ritel yang lebih lemah dari perkiraan. Indeks Bisnis Kecil NFIB menguat pada April menjadi 95,2 poin, ini adalah tingkat tertingginya dalam lebih dari enam tahun terakhir. Indeks ini menembus angka perolehan 95 poin untuk pertamakalinya sejak 2007.

Pertumbuhan Penjualan Ritel AS melambat pada April setelah menguat cukup signifikan dalam dua bulan sebelumnya. Penjualan Ritel menguat pada April sebesar 0,1% m/m dari perkiraan akan tumbuh sebesar 0,4%. Penjualan Ritel Tanpa Otomotif tetap tidak berubah sementara sebelumnya diperkirakan akan menguat 0,6%.Selengkapnya: Sentimen Ekonomi Jerman Melemah Ke Level Terendah 16 Bulan Terakhir
 
Data Ekonomi AS: Inflasi harga produsen AS melonjak

Inflasi harga produsen AS melonjak
PPI catat kenaikan terbesar di 1,5 tahun

10358583_687410547987018_8730711104865736058_n.png

Harga produsen AS mencatat kenaikan terbesarbta di satu setengah tahun pada April kemarin karena meningkatnya harga pangan, padahal sinyalemen tekanan inflasi kemungkinan mulai merangkak naik.

Pada hari Rabu, Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan indeks harga produsen meningkat 0,6 persen, kenaikan terbesar sejak September 2012. Namun, para ekonom, yang hanya memperkirakan kenaikan 0,2 persen, melihat kenaikan ini sebagai sebuah indikasi bahwa kemungkinan tekanan harga terbentuk. Para pejabat Federal Reserve sudah cukup lama mengkhawatirkan bahwa inflasi berjalan terlalu rendah.

Namun, laporan ini seolah mendorong pandangan kalau inflasi kemungkinan beranjak dari level bawah historis karena pemulihan ekonomi AS memasuki tahun kelimanya. Dalam hitungan tahunan, harga produsen secara keseluruhan meningkat 2,1% di April, kenaikan tahunan terbesar sejak Maret 2012 dan meningkat dari kenaikan 1,4 persen di periode yang sama hingga Maret.

Bulan lalu, harga pangan di tingkat grosir naik 2,7 persen, kenaikan bulanan ke-empat berturut-turut dan yang terbesar sejak Februari 2011. Namun kenaikan harga pangan ini bukanlah satu-satunya faktor penggerak penyebab kenaikan harga produsen di bulan lalu.

Inflasi produsen tidak termasuk biaya pangan dan energi atau yang disebut dengan inflasi inti, meningkat 0,5 persen di April menyusul kenaikan 0,6 persen bulan sebelumnya. Sebagian kenaikan indeks PPI inti ini karena terjadi lonjakan 1,4 persen pada biaya pengiriman dengan truk kecil.

Dalam rentang 12 bulan hingga April, PPI inti untuk permintaan akhir meningkat 1,9 persen, ini merupakan kenaikan terbesar sejak Desember 2012 dan mencatat kenaikan tajam dari kenaikan 1,4 persen di periode sama yang tercatat hingga Maret.
 
Poundsterling Melemah Setelah Kejutan Ganda

Poundsterling Melemah Setelah Kejutan Ganda

10371415_687736984621041_2235179653131820942_n.png


Pada Rabu 14 Mei, dolar AS diperdagangkan ke bawah terhadap sebagian besar mata uang utama dan kehilangan kurang dari 0,1% terhadap indeks dolar di tengah Indeks Harga Produsen AS. Poundsterling melemah setelah rilis Bursa Tenaga Kerja Inggris dan Laporan inflasi BoE.

Pada perdagangan Rabu indeks dolar menghentikan pertumbuhannya dalam lima hari terakhir walaupun rilis Indeks Harga Produsen tampil lebih baik dari perkiraan. Dolar AS tertekan oleh Imbal Balik Obligasi 10 tahun AS ke tingkat terendahnya sejak Oktober.

Indeks Harga Produsen menguat pada April sebesar 0,6% dibandingkan dengan bulan sebelumnya, tiga kali lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya. Indeks Harga Produsen menguat pada April sebesar 2,1% pada tingkat tahunan, dan melampaui perkiraan kenaikan 1,7%. Tingkat Pertumbuhan Indeks Harga Produsen Tahunan tampil sebagai yang tertinggi dalam lebih dari dua tahun terakhir. Indeks Harga Konsumen Inti Tanpa Makanan Dan Energi menguat pada April sebesar 1,9% dari perkiraan akan bertumbuh sebesar 1,4%.

Selengkapnya: Poundsterling Melemah Setelah Kejutan Ganda
 
Pengangguran AS di 7 tahun, inflasi catat kenaikan terbesar

Pengangguran AS di 7 tahun, inflasi catat kenaikan terbesar

1897944_687931637934909_1499211440682491588_n.jpg


Data ekonomi AS menunjukkan laporan yang cukup positif sebanrnya, dengan laporan pengajuan baru tunjangan pengangguran berada di level terendahnya dalam tujuh tahun di pekan lalu, sementara dalam laporan lainnya, data inflasi AS mencatat kenaikan terbesarnya dalam 10 bulan di April, ekonomi AS pun semakin menunjukkan penguatannya.

Klaim awak tunjangan pengangguran AS berkurang sebanyak 24.000 menjadi 297.000 pengajuan di pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS kami melaporkan. Ini merupakan jumlah pengajuan terendah setidaknya sejak Mei 2007 dan mengesankan kenaikan pertumbuhan pasar tenaga kerja AS dapat terus terjadi.

Pada dasarnya, klaim tunjangan pengangguran As telah mengalami ketidakstabilan dalam beberapa pekan terakhir, ini disebabkan sulitnya mentabulasikan data di sekitar libur paskah dan liburan setelahnya serta liburan sekolah musim panas.

Dalam laporan Departemen Tenaga kerja lainnya menunjukkan, Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) AS meningkat 0,3 persen di bulan lalu karena kenaikan harga pangan untuk ke-empat bulan berturut-turut dan biaya BBM yang juga meningkat. Ini merupakan kenaikan CPI terbesar sejak Juni tahun lalu dan menambahkan kenaikan 0,2 persen pada Maret lalu.

Kombinasi kenaikan kedua data ini diharapkan akan mempermudah Federal Reserve untuk mengurangi stimulus moneternya. Namun, ini tidak mengubah pandangan bank sentral AS untuk menunggu setidaknya medio 2015 sebelum menaikan suku bunga ‘overnight’ dari angka mendekati nol.

Dalam basis tahunan hingga April, harga konsumen AS meningkat 2,0 persen setelah mencatat kenaikan 1,5 persen di Maret, kenaikan terbesar sejak Juli tahun lali dan sebagian mencerminkan kenaikan harga dari tahun lalu ketika harga minyak merosot.

CPI inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi, naik 0,2 persen menyusul kenaikan yang saa di Maret. Dalam rentang 12 bulan hingga April, CPI inti meningkat 1,8 persen, kenaikan terbesar sejak Agustus tahun lalu.

The Fed menargetkan inflasi 2 persen, tetapi the fed mencatat indeks yang sedang berjalan bahkan lebih rendah dari CPI. Para pembuat kebijakan khawatir inflasi akan terlalu rendah.

Kedua data ini gagal mengangkat semangat para pelaku pasar ekuitas AS, yang berfokus pada pendapatan Wal-Mart Stores Inc yang secara tidak terduga mengalami penurunan pendapatan. Dollar sentuh level kenaikan di 11 pekan terhadap euro. Sementara nilai obligasi pemerintah AS meningkat.

Data ekonomi AS menunjukkan laporan yang cukup positif sebanrnya, dengan laporan pengajuan baru tunjangan pengangguran berada di level terendahnya dalam tujuh tahun di pekan lalu, sementara dalam laporan lainnya, data inflasi AS mencatat kenaikan terbesarnya dalam 10 bulan di April, ekonomi AS pun semakin menunjukkan penguatannya.

Klaim awak tunjangan pengangguran AS berkurang sebanyak 24.000 menjadi 297.000 pengajuan di pekan lalu, Departemen Tenaga Kerja AS kami melaporkan. Ini merupakan jumlah pengajuan terendah setidaknya sejak Mei 2007 dan mengesankan kenaikan pertumbuhan pasar tenaga kerja AS dapat terus terjadi.

Pada dasarnya, klaim tunjangan pengangguran As telah mengalami ketidakstabilan dalam beberapa pekan terakhir, ini disebabkan sulitnya mentabulasikan data di sekitar libur paskah dan liburan setelahnya serta liburan sekolah musim panas.

Dalam laporan Departemen Tenaga kerja lainnya menunjukkan, Indeks Harga Konsumen (Consumer Price Index/CPI) AS meningkat 0,3 persen di bulan lalu karena kenaikan harga pangan untuk ke-empat bulan berturut-turut dan biaya BBM yang juga meningkat. Ini merupakan kenaikan CPI terbesar sejak Juni tahun lalu dan menambahkan kenaikan 0,2 persen pada Maret lalu.

Kombinasi kenaikan kedua data ini diharapkan akan mempermudah Federal Reserve untuk mengurangi stimulus moneternya. Namun, ini tidak mengubah pandangan bank sentral AS untuk menunggu setidaknya medio 2015 sebelum menaikan suku bunga ‘overnight’ dari angka mendekati nol.

Dalam basis tahunan hingga April, harga konsumen AS meningkat 2,0 persen setelah mencatat kenaikan 1,5 persen di Maret, kenaikan terbesar sejak Juli tahun lali dan sebagian mencerminkan kenaikan harga dari tahun lalu ketika harga minyak merosot.

CPI inti, yang tidak termasuk harga pangan dan energi, naik 0,2 persen menyusul kenaikan yang saa di Maret. Dalam rentang 12 bulan hingga April, CPI inti meningkat 1,8 persen, kenaikan terbesar sejak Agustus tahun lalu.

The Fed menargetkan inflasi 2 persen, tetapi the fed mencatat indeks yang sedang berjalan bahkan lebih rendah dari CPI. Para pembuat kebijakan khawatir inflasi akan terlalu rendah.

Kedua data ini gagal mengangkat semangat para pelaku pasar ekuitas AS, yang berfokus pada pendapatan Wal-Mart Stores Inc yang secara tidak terduga mengalami penurunan pendapatan. Dollar sentuh level kenaikan di 11 pekan terhadap euro. Sementara nilai obligasi pemerintah AS meningkat.
 
Produksi Industri AS Melemah Tajam

Produksi Industri AS Melemah Tajam

64192_688202874574452_878357444355331315_n.png


Pada Kamis 15 Mei, dolar AS hampir tidak berubah terhadap indeks dolar di tengah data statistik yang kontroversial di AS. Euro melemah setelah rilis pertumbuhan ekonomi zona euro yang lemah, namun kemudian kembali menegasi pelemahannya.

Dolar AS memperkuat posisinya pada paruh pertama hari perdagangan dan memperbarui level tertinggi bulanannya terhadap indeks dolar di tengah Bursa Tenaga Kerja yang positif, Tingkat Inflasi, dan Aktifitas Manufaktur Empire State. Namun, setelah itu semua dolar AS kehilangan semua penguatannya setelah rilis Produksi Industri yang lemah, data Modal Internasional Departemen Keuangan, dan Bursa Perumahan AS. Imbal Balik Obligasi 10 tahun AS terus melemah pada Kamis, turun menjadi 2,50% dari 2,54% pada hari sebelumnya.

Bursa Tenaga Kerja AS terus membaik. Klaim Pengangguran Awal turun lebih rendah dari 3200.000 untuk pertamakalinya sejak 2007, mencapai level terendahnya sejak lebih dari tujuh tahun terakhir. Klaim Pengangguran Awal AS turun minggu lalu sebanyak 24.000 menjadi 297.000, sebelumnya perubahan diperkirakan tidak akan terjadi. Rata-rata Empat Minggu Klaim Awal turun sebanyak 2.000 – dari 325.250. Klaim Rata-rata Empat Minggu menurun untuk pertamakalinya setelah menguat dalam tiga minggu terakhir.

Selengkapnya: http://masterforex.com/Id/analytics/market_overview/16-05-14.html/?aid=393298
 
Peristiwa Penting Minggu Ini

Peristiwa Penting Minggu Ini

Pada Jumat 16 Mei, dolar As diperdagangkan beragam dan hampir tidak berubah terhadap indeks dolar di tengah data dari AS yang kontroversial. Bursa Perumahan melampaui perkiraan, sementara Kepercayaan Konsumen menurun.

Pada hari Jumat dolar AS diperdagangkan dengan sedikit perubahan terhadap mata uang utama lainnya dengan menguatkan posisinya terhadap franc Siwss dolar Selandia Baru, dan euro, namun melemah terhadap dolar Kanada dan poundsterling. Ijin Membangun dan Dimulainya Pembangunan Rumah menguat bulan lalu, tampil sebagai sinyal pemulihan setelah musim dingin yang mengecewakan.

Ijin Membangun Dan Dimulainya Pembangunan Rumah Di AS
apr_us_build_perm.png


Ijin Membangun meningkat pada April sebesar 8% menjadi 1,08 juta rumah, ini adalah tingkat tertingginya dalam lebih dari enam tahun terakhir, sejak Jui 2008. Dimulainya Pembangunan Rumah meningkat bulan lalu sebesar 13,2% menjadi 1,07 juta rumah (level tertinggi dalam lima bulan terakhir). Ijin Membangun diperkirakan menguat 1% dan Dimulainya Pembangunan Rumah diperkirakan meningkat 3,6%.

Selengkapnya: Peristiwa Penting Minggu Ini
 
Yen menguat terhadap dollar atas ‘Risk Aversion’

Yen menguat terhadap dollar atas ‘Risk Aversion’
10322781_689821874412552_9222303784482776172_n.jpg

Yen menguat ke level kenaikan tiga bulan terhadap dollar karena kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global yang masih rentan mendorong permintaan aset lindung. Mata uang Jepang itu menguat di hari ke-empat di saat penawaran obligasi 10 tahun ber-imbal hasil premium AS yang masa jatuh tempo sama dengan obligasi pemerintah Jepang diperdagangkan mendekati level bawah bulan.

Yen menguat 0,2 persen di perdagangkan pada level 101,30 per dollar hingga pukul 2:20 siang waktu New York, dan sebelumnya menyentuh level 101,10, level terkuat sejak 5 Februari. Terhadap euro, yen menguat 0,1 diperdagangkan pada level 138,85 per euro setelah sempat menyentuh level 138,67, level terkuatnya sejak 7 Februari. Sementara euro mencatat penguatan terhadap dolar AS dan diperdagangkan naik 0,1 persen pada $1,3713 setelah sempat jatuh ke level $1,3648 pada 15 Mei lalu, level terlemahnya sejak 27 Februari.

Perbedaan antara obligasi 10 tahun AS dan obligasi pemerintah Jepang yang memiliki tenggat waktu yang sama turun dua basis poin atau 0,02 persentase poin menjadi 1,92 persentase poin, menyusul penurunan 1,89 persentase poin pada 15 Mei silam, terendah sejak Oktober, berdasarkan levels penutupan.

Sementara itu, euro secara perlahan kikis penguatan karena Yves Mersch, anggota dewan eksekutif European Central Bank, mengatakan “Kami memiliki instrumen untuk terus mengendurkan kebijakan moneter kami.” Beliau mengungkapkan kemungkinan langkah ECB di Juni telah meningkat.
 
Bundesbank Memperkirakan Pelemahan Ekonomi Jerman
10340074_690092321052174_2635123737974698786_n.png

Pada Senin 19 Mei, dolar AS diperdagangkan melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lain dan melemah 0,05% terhadap indeks dolar di tengah absennya statistik makro yang signifikan di AS dan zona euro. Euro diperdagangkan menguat sementara poundsterling dan yen hampir tidak berubah menurut hasil hari perdagangan yang sama.

Dolar AS melemah tipis terhadap euro, namun menguat terhadap dolar Australia dan dolar Kanada, sementara hampir tidak berubah terhadap mata uang utama lainnya. Dolar AS memperoleh kembali hampir semua pelemahannya di awal perdagangan selama sesi perdagangan Amerika. Pelemahan Imbal Balik Obligasi AS secara negatif mempengaruhi dolar AS pada paruh pertama hari perdagangan. Imbal Balik Obligasi 10 Tahun AS melemah pada hari Senin menjadi 2,50, ini adalah tingkat terendahnya sejak Juli 2013.

Selengkapnya: http://masterforex.com/Id/analytics/market_overview/20-05-14.html/?aid=393298
 
Plosser: Fundamental sektor properti masih menggaung

Plosser: Fundamental sektor properti masih menggaung

10401377_690292957698777_7975059994686256093_n.jpg


Fundamental sektor pasar perumahan AS masih memberikan suaranya sekalipun penurunan penjualan perumahan dalam beberapa bulan ini masih menimbulkan kekhawatiran, President Federal Reserve Bank Philadelphia, Charles Plosser, selasa mengatakan.

"Sebagian telah menunjukkan kekhawatiran atas pemulihan pasar perumahan dalam beberapa bulan ini, namun saya lebih optimis," ungkap Plosser dalam pidato persiapannya menjelang jamuan makan siang dalam acara ‘Women in Housing and Finance’ di Washington.

Namun Plosser memperingatkan, "kami masih akan harus menunggu dan melihat bagaimana musim panas dan musim semi berlangsung."

Seperti diketahui, pasar perumahan As telah membaik dalam tahun ini, meski penjualan mulai menurun di medio 2013 di tengah meroketnya biaya pinjaman dan harga rumah. Dimana penjualan rumah hunian turun 7,5% pada Maret dari tahun sebelumnya, menurut data National Association of Realtors, dan Departemen Perdagangan mengatakan penjualan rumah baru turun 13,3% dari Maret 2013.

Plosser mengatakan penurunan penjualan karena tingginya suku bunga hipotek, meski tingkat suku bunga itu masih di bawah berdasarkan standar historis. Fundamental pasar perumahan masih bagus, termasuk rumah tangga yang baik, pertumbuhan lapangan kerja yang solid dan neraca keuangan konsumen yang lebih kuat.

Itu meruujuk pada "pertumbuhan pasar perumahan, dalam konteks pemulihan ekonomi keseluruhan, yang berkelanjutan," ungkap nya, namun tidak "kembali ke tingkat yang tidak berkelanjutan dari aktifitas real estate perumahan yang mendahului krisis keuangan."

Lebih umum, Plosser mengatakan ekonomi AS berada pada laju terkuatnya sejak resesi berakhir pada 2009. Kelemahan kuartal pertama - produk domestik bruto tumbuh pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman yang hanya 0,1%, yang diperkirakan Departemen Perdagangan bulan lalu - adalah "perlambatan sementara yang berhubungan dengan cuaca dan bukan sebuah risiko terhadap pemulihan yang mendasari," katanya.

Ia mengharapkan pertumbuhan ekonomi AS 3% tahun ini, meskipun "penurunan akibat cuaca pada kuartal pertama mungkin sedikit mempengaruhi prospek setahun penuh ini. "Inflasi "tetap terkendali," dan harus kembali ke target 2% Fed, ungkapnya. Plosser juga mengharapkan pasar tenaga kerja akan terus meningkat dan pengangguran akan jatuh di bawah 6,2% pada akhir tahun, meskipun tingkat di bawah 6% adalah "tentu masuk akal."

Tingkat pengangguran 6,3% di bulan April, menurut Departemen Tenaga Kerja. Indeks harga pengeluaran konsumsi personal Departemen Perdagangan naik 1,1% di Maret dari tahun sebelumnya, dan naik 1,2% tidak termasuk pangan dan energi.
 
Dolar Australia Pimpin Pelemahan

Dolar Australia Pimpin Pelemahan
10313620_690614347666638_3819190189326017079_n.png

Pada Selasa 20 Mei, dolar AS diperdagangkan beragam, hampir tidak berubah terhadap indeks dolar karena absennya statistik makro yang signifikan di AS. Poundsterling memperkuat posisinya di tengah indeks Harga Konsumen di Inggris. Dolar Australia melemah setelah rilis Laporan Rapat RBA terakhir.

Dolar AS melemah terhadap yen dan poundsterling, namun menguat terhadap mata uang komoditas, dan hanya sedikit berubah terhadap mata uang utama lainnya. Anggota FOMC William Dudley mengumumkan Selasa lalu bahwa pertumbuhan tingkat suku bunga akan relatif lamban; namun, hal ini akan bergantung pada situasi ekonomi. Akan ada periode yang signifikan antara pembelian aset yang diinisiasi oleh FOMC pada musim gugur mendatang dan pengingkatan tingkat suku bunga yang pertama.

Euro diperdagangkan dengan sedikit pelemahan di tengah lemahnya Indeks Harga Produsen di Jerman. PPI melemah pada April sebesar 0,1% jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, sementara tidak ada perubahan yang diperkirakan sebelumnya. PPI melemah 0,9% pada tingkat tahunan dari perkiraan akan melemah sebesar 0,8% - pelemahan indeks ini berlangsung untuk bulan yang kesembilan berturut-turut.

Selengkapnya: Dolar Australia Pimpin Pelemahan
 
Dudley: Penurunan tenaga kerja terutama karena keputusasaan

Dudley: Penurunan tenaga kerja terutama karena keputusasaan

10325688_690785930982813_465655200916939855_n.jpg


Presiden Federal Reserve Bank New York William Dudley pada Rabu mengatakan bahwa sekitar beberapa persentase poin penurunan tingkat partisipan tenaga kerja AS berhubungan dengan keputusasaan pekerja yang meninggalkan angkatan kerja.

Pernyataan Mr Dudley menunjukkan penurunan cepat dalam tingkat pengangguran yang terlihat akhir-akhir ini cenderung melebih-lebihkan alamiah pertumbuhan di pasar kerja, dan menuju ke sektor tenaga kerja di mana penurunan masih cukup besar.

Obesrvasi beliau ini di sebuah briefing mengenai kondisi tenaga kerja regional di kantornya. Beliau mengatakan penurunan kuat pada tingkat partisipasi tenaga kerja telah terlihat dalam beberapa tahun belakangan ini. Para ekonom dan pejabat bank sama-sama meperdebatkan alasan penurunan ini: apakah berhubungan pada pensiunnya geneari ‘baby boom’, atau karena para pekerja yang terimbas dampak ‘Resesi Besar’, hanya berhenti mencari pekerjaan?

Pandangan Dudley muncul untuk menunjukkan kepercayaannya bahwa tingkat partisipasi tenaga kerja AS dapat rebound. Namun beliau menerima itu bahwa karena masalah demografi terkait dengan pensiunan besar-besaran, "tren jangka panjang menuurn" untuk partisipasi angkatan kerja. dikatakan, "banyak ketidakpastian" menganai apa yang tenga terjadi dengan siapa yang bekerja, siapa yang mencari pekerjaan dan siapa yang tidak, Dudley mengimbuhkan.

Dalam pernyataan resmi Dudley, beliau mengatakan bahwa ketika penerimaan terjadi, New York telah melampaui kinerja nasinall secara menyeluruh. Dudley sangat-sangat menghindar dari isu-isu kebijakan moneter dalam sambutannya.

"New York City telah mengalami pemulihan yang kuat," kata Dudley. "Pada bulan April, hampir lima tahun sejak akhir resesi, negara telah pulih hampir semua pekerjaan yang hilang. Sebaliknya, New York City mencapai tonggak ini lebih dari dua tahun yang lalu."

Rebound ini telah terjadi "meskipun tidak adanya pemulihan yang signifikan dalam pekerjaan di Wall Street," Dudley mengatakan.
 
Last edited:
Dolar AS Melemah Setelah Rilis Notulen FOMC

Dolar AS Melemah Setelah Rilis Notulen FOMC
10390575_691063230955083_6891996882932479370_n.png

Pada Rabu 21 Mei 2014, dolar AS diperdagangkan dalam fluktuasi, hampir tidak berubah terhadap indeks dolar di tengah rilis notulen FOMC. Poundsterling memperkuat posisinya di tengah Penjualan Ritel Inggris yang positif.

Dolar AS diperdagangkan ke atas terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya hampir sepajang hari perdagagnan dan kembali memperkuat posisinya terhadap indeks dolar sebesar lebih dari 0,3% - namun greenback hampir kehilangan semua pertumbuhannya setelah rilis notulen terakhir FOMC. Laporan rapat April tersebut tidak memiliki perubahan yang berarti jika dibandingkan dengan pertemuan pada bulan Maret. Para anggot FOMC mendiskusikan strategi pemangkasan stimulus dan membahas pengujian lebih lanjut dari instrumen kebijakan moneter. Namun, tidak ada pembicaraan mengenai peluang data peningkatan pertama tingkat suku bunga atau peluang rasio kenaikannya.

Euro memperbarui level terendahnya dalam tiga bulan terakhir terhadap dolar AS setelah rilis Neraca Berjalan zona euro, dimana surplus neraca ini turun ke level terendahnya dalam lebih dari enam bulan terakhir karena penurunan yang tampak pada neraca perdaganga. Surplus Neraca Berjalan dengan penyesuaian musiman zona euro berkurang pada bulan Maret menjadi €18,8 miliar dari €21,8 miliar pada Febuari, meleset dari harapan akan terjadinya pertumbuhan.

Selengkapnya: Dolar AS Melemah Setelah Rilis Notulen FOMC
 
Klaim pengangguran AS lampaui ekspektasi, sektor properti tumbuh

Klaim pengangguran AS lampaui ekspektasi, sektor properti tumbuh
10408884_691269534267786_6740827043569157530_n.jpg

Jumlah pengajuan klaim baru tunjangan pengangguran mencatat kenaikan di pekan lalu, jumlah ini lebih besar dari yang diperkirakan. Namun demikian, total jumlah penerimaan tunjangan pengangguran ini berada di level bawah pasca resesi, masih menunjukkan pertumbuhan pasar tenaga kerja di AS.

Klaim tunjangan pengangguran baru meningkat sebesar 28.000 menjadi 326.000 pengajuan pada pekan lalu yang terhitung hingga 17 Mei, berdasarkan laporan Departemen Tenaga kerja data yang dirilis Kamis mengatakan. Angka ini relatif jauh lebih besar dari yang ekspektasi para ekonom yang dalam survey Wall Street Journal memperkirakan klaim tunjangan penganggura hanya meningkat menjadi 310.000.

Dalam basis bulanan, atau perhitungan rata-rata selama empat pekan, klaim tunjangan berkurang 1.000 pengajuan menjadi 322.500 pengajuan. Di kalangan ekonom sendiri, masih menganggap klaim yang berada di bawah 400.000 merupakan sebuah sinyalemen yang secara umum menunjukkan membaiknya kondisi pasar tenaga kerja.

Dalam data tersebut juga melaporkan, jumlah klaim tunjangan pengangguran lanjutan turun sebesar 13.000 menjadi 2.653.000 pengajuan di pekan hingga 10 Mei, angka ini merupakan level terendah sejak 2007 Desember.

Pihak Departemen Tenaga Kerja mengakui tidak ada faktor-faktor apapun yang mempengaruhi pelaporan data pengangguran untuk pekan lalu.

Sementara itu dalam laporan terpisah menunjukkan penjualan rumah hunian di bulan April tumbuh untuk pertama kalinya di tahun ini. Ini menjadi sebuah tanda pemulihan pasar perumahan AS kemungkinan kembali mendapatkan momentum di musim panas ini.

Penjualan rumah hunian AS meningkat 1,3% di bulan tersebut menjadi 4,65 juta unit di tingkat tahunan, data dari National Association of Realtors (NAR) Kamis menunjukkan. Laju ini sedikit lebih rendah dari yang diperkirakan 4,68 juta survei ekonom yang juga dilakukan The Wall Street Journal.

Kenaikan ini mengikuti kenaikan penjualan rumah yang akan datang dalam perhitungan penjualan grup perdagangan di Maret, yang biasanya lebih dulu dirilis sekitar 1 atau 2 bulan dari rilisan penjualan rumah hunian yang ada dan menjadi pertanda awal baik untuk memulai penjualan di musim panas ini.

"Saya optimistis tren penjualan agak lebih tinggi dari titip ini secara umum," Lawrence Yun, Kepala Ekonom National Association of Realtors mengatakan.
 
Aktifitas Manufaktur Zona Euro Turun Ke Level Terendah 6 Bulan Terakhir

Aktifitas Manufaktur Zona Euro Turun Ke Level Terendah 6 Bulan Terakhir
10152593_691602154234524_1605949470814714777_n.png

Pada Kamis 22 Mei, dolar AS diperdagangkan menguat terhadap sebagian besar mata uang asing dan menguat 0,2% terhadap indeks dolar di tengah data AS yang kontroversial. Euro diperdagangkan ke bawah di tengah lemahnya Aktifitas Manufaktur Jerman dan zona euro. Poundsterling melemah setelah rilis GDP Inggris.

PMI Manufaktur AS Flash Markit menguat pada bulan Mei ke level tertingginya dalam tiga bulan terakhir di level 56,2 poin dari 55,4 poin pada April, secara signifikan melampaui perkiraan. Indeks Utama CB menguat pada April sebesar 0,4 m/m, lebih tinggi dari perkiraan akan penguatan sebesar 0,3% - indeks ini memperkuat posisinya untuk bulan yang ketiga berturut-turut karena membaiknya Bursa Permahan dan sektor finansial. Aktifitas manufaktur Fed Kansas memperkuat posisinya menjadi 10 poin dari 7 poin pada April, sebelumnya perubahan tidak diperkirakan.

Penjualan Rumah Bekas AS menguat bulan lalu untuk pertamakalinya dalam tahun ini, yang dapat menunjukan percepatan pemulihan Bursa Perumahan. Penjualan meningkat pada April sebesar 1,3% m/m ke level tertingginya dalam tiga bulan terakhir di 54,65 juta rumah dari 4,59 juta rumah pada Maret. Berkurangnya persyaratan kredit perumahan, turunnya penyerapan tenaga kerja, dan tingkat suku bunga pinjaman perumahan di level rekor terendah mendukung tenangnya situasi Bursa Perumahan sebagai antisipasi periode aktifitas penjualan musim semi yang akan menjadi sangat penting bagi Bursa Perumahan AS.

Selengkapnya: http://masterforex.com/Id/analytics/market_overview/23-05-14.html/?aid=393298
 
Peristiwa Penting Minggu ini

Peritiwa Penting Minggu Ini

12711_693132514081488_7424559898954575405_n.png


Pada Jumat 23 Mei, dolar AS diperdagangkan ke atas terhadap sebagian besar mata uang utama, menguat 0,16% di tengah kuatnya Bursa Perumahan AS. Euro melemah setelah rilis Iklim Bisnis Jerman yan melemah ke level terendahnya dalam lima bulan terakhir.

Penjualan Rumah Baru As melampaui perkiraan pada bulan April dan menguat untuk pertamakalinya dalam lebih dari tiga bulan terakhir; fakta ini mengkonfirmasi pemulihan Bursa Perumahan setelah sempat melemah selama musim dingin lalu. Penjualan Rumah Baru meningkat pada bulan April sebesar 6,4% m/m menjadi 433.300 rumah, sebelumnya pertumbuhan diperkirakan hanya akan mencapai 425.000. Data bulan sebelumnya direvisi ke atas menjadi 407.000 dari 384.000.

Euro melemah setelah rilis Iklim Bisnis Jerman yang melemah ke level terendahnya dalam lima bulan terakhir. Iklim Bisnis Jerman melemah pada Mei lebih buruk dari perkiraan; fakta ini menunjukan pelemahan ekonomi terbesar Eropa tersebut setelah awal yang kuat tahun ini.

Selengkapnya:
 
Draghi: Ada resiko dalam inflasi ‘Ultralow’

Draghi: Ada resiko dalam inflasi ‘Ultralow’

10325624_693319250729481_4974564430994390955_n.jpg


Presiden European Central Bank (ECB) Mario Draghi Senin mengatakan beliau melihat adanya resiko bahwa ekspektasi untuk inflasi ‘ultra rendah’ akan menghasilkan cengrakaman di zona euro dan menyebabkan konsumen dan bisnis menunda pembelian, sinyalemen terakhir bahwa ECB tengah bersiap untuk mengambil langkah pengenduran baru ketika mereka melakukan pertemuan pekan depan.

Komentar Draghi, yang disampaikan pada konferensu ECB di Sintra, Portugal, mensinyalir kalau ECB mempertimbangkan sejumlah langkah berbeda mulai dari pemangkasan suku bunga hingga pinjaman bank baru atau pembelian aset berbasis luas untuk menahan inflasi lemahnya dari rusaknya pemulihan ekonomi zona eropa yang baru saja lahir.

"Apa yang sangat perlu kita waspadai untuk saat ini adalah potensi spiral negatif untuk menahan antara inflasi yang rendah, penurunan ekspektasi inflasi dan kredit, khususnya di negara-negara yang mengalami tekanan," ungkap Draghi dalam sambutannya.

"Ada risiko bahwa harapan disinflasi dilakukan" dan menyebabkan rumah tangga dan perusahaan menunda pembelian dan investasi "dalam siklus deflasi klasik," sebut Draghi. "Kami tidak mengundurkan diri untuk memungkinkan inflasi tetap terlalu rendah untuk waktu yang terlalu lama," katanya.

Seperti yang diketahui inflasi tahunan di April sebesar 0,7%, jauh di baah target ECB yang hanya di bawah 2% dalam jangka menengan. Ini sudah berada di bawah 1% dalan beberapa bulan belakangan ini.

Selain menggunakan alat suku bunga konvensional, pilihan untuk ECB termasuk pinjaman jangka panjang baru untuk bank dan pembelian efek beragun aset, Draghi Senin mengatakan, sama seperti pembelian aset berbasis luas jika ekspektasi inflasi melemah terlalu banyak.
 
Kepercayaan Konsumen Jerman Masih Tinggi

Kepercayaan Konsumen Jerman Masih Tinggi
10402771_693613664033373_677116375814355616_n.png

Pada Senin 26 Mei, dolar AS diperdagangkan sedikit melemah terhadap sebagian besar mata uang utama lainnya di tengah absennya statistik makro signifikan di sebagian besar negara lainnya dan hari libur di AS dan Inggris. Euro sedikit memperkuat posisinya di tengah stabilnya Kepercayaan Konsumen Jerman.

Euro melemah pada awal hari perdagangan terhadap dolar AS dibandingkan dengan level terendahnya pada minggu sebelumnya di tengah hasil pemilihan Parlemen Eropa, dimana para skeptik sayap kanan Eropa mencapai hasil yang tinggi, sementara partai-partai tradisional mengalamai kekalahan yang signifikan. Hal ini dapat memperumit kerja Parlemen ke depan dan membuat usaha ECB untuk menstimulus perekonomian berada di bawah ancaman.

Euro sedikit memperkuat posisinya setelah rilis Kepercayaan Konsumen Jerman, yang terus bertahan di tingkat tertingginya dalam lebih dari tujuh tahun terakhir untuk bulan yang keempat berturut-turut – bukan menurun, berlawanan dengan rilis ZEW dan indeks IFO sebelumnya. Menurut GfK, Indeks Utama Kepercayaan Konsumen Jerman tidak berubah pada bulan Juni di level 8,5 poin, sesuai perkiraan. Ketegangan yang bertahan di Ukraina masih belum mempengaruhi Sentimen Konsumen Jerman, sementara menguatnya Bursa Tenaga Kerja mendorong menguatnya optimisme terkait perkembangan situasi ekonomi.
Selengkapnya:
 
Pesanan barang tahan lama, indeks harga rumah lampaui perkiraan

Pesanan barang tahan lama, indeks harga rumah lampaui perkiraan

10393838_693722900689116_6705018574107376841_n.jpg


Pesanan untuk barang-barang manufaktur tahan lama AS tak terduga naik pada bulan April , tetapi penurunan indeks rencana pengeluaran modal usaha dapat merusak ekspektasi rebound tajam pertumbuhan ekonomi kuartal ini .

Departemen Perdagangan mengatakan , Selasa pesanan barang tahan lama AS meningkat 0,8 persen karena permintaan untuk barang modal pertahanan naik dan pesanan untuk produk logam, peralatan transportasi dan peralatan listrik , peralatan dan komponen meningkat. Data di Maret direvisi naik menjadi 3,6 persen pada. Ekonom dalam survei Reuters memperkirakan pesanan barang tahan lama AS turun 0,5 persen bulan lalu setelah kenaikan 2,5 persen pada laporan sebelumnya di Maret.

Pesanan barang modal non - pertahanan tidak termasuk pesawat, yang mewakili rencana pengeluaran bisnis, turun 1,2 persen setelah data di Maret direvisi naik menjadi 4,7 persen, yang merupakan kenaikan terbesar sejak November. Para ekonom memperkirakan pesanan untuk barang-barang modal inti naik 0,2 persen bulan lalu setelah kenaikan 2,9 persen pada bulan Maret .

Laporan ini dapat menyebabkan ekonom meningkatkan ekspektasi kenaikan tajam dalam pertumbuhan di kuartal kedua setelah ekonomi tergagap dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Dalam laporan terpisah menunjukkan pertumbuhan harga rumah di seluruh AS terus kehilangan momentum, menurut laporan harga rumah yang dirilis Selasa.

Harga rumah di As meningkat 0,2 % secara nasional pada kuartal pertama tahun ini dari kuartal keempat tahun 2013, menurut laporan Index Harga Rumah S&P/Case Shiller. Pada perbandingan tahun an, harga rumah nasional naik 10,3 %.

Indeks harga rumah yang mencakup 10 kota besar di Amerika Serikat meningkat 12,6 % pada tahun ini hingga Maret , berdasarkan laporan tersebut. Indeks harga 20 - kota meningkat 12,4 %, turun dari laju tahunan 12,9 % pada bulan Februari tetapi lebih baik dari 11,8 % yang diperkirakan oleh para ekonom.

Pada skala yang tidak disesuaikan , indeks untuk 10 kota meningkat 0,8 % dan indeks komposit 20 kota naik 0,9 %. Dengan penyesuaian musiman, kedua indeks ini meningkat 1,2 %.
 
Permintaan Barang Tahan Lama AS Meningkat Untuk Tiga Bulan Terakhir

Permintaan Barang Tahan Lama AS Meningkat Untuk Tiga Bulan Terakhir

10322759_694149773979762_9075497355018627711_n.png


Pada hari Selasa 27 Mei, dolar AS memperkuat posisinya terhadap sebagian besar mata uang lainnya dan menguat kurang dari 0,1% terhadap indeks dolar di tengah statistik makro AS. Poundsterling melemah setelah rilis Kredit Perumahan Yang Disetujui BBA.

Permintaan Barang Tahan Lama, Bursa Perumahan, dan Aktifitas Bisnis tampak lebih baik dari perkiraan. Permintaan Barang Tahan Lama di AS, Indeks Utama, dan Aktifitas Investasi menguat pada bulan April 0,8% m/m dari perkiraan akan menurun 0,7%. Data bulan sebelumnya direvisi ke atas.

Selengkapnya: Permintaan Barang Tahan Lama AS Meningkat Untuk Tiga Bulan Terakhir
 
Redbook: Penjualan ritel AS meningkat di 3 pekan pertama Mei

Redbook: Penjualan ritel AS meningkat di 3 pekan pertama Mei

1559605_694351363959603_7564243971740532254_n.jpg


Penjualan di jaringan toko ritel nasional meningkat 0,7% sepanjang tiga pekan pertama bulan ini dari periode yang sama di April, menurut laporan indikator terkini yang dirilis Redbook Research.

Kenaikan indeks ini dibandingkan dengan targey untuk pertumbuhan 0,9%. Indeks Penjualan Johnson Redbook juga menunjukkan penjualan dengan penyesuaian berkala untuk periode tersebut tumbuh 3,8% dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan target untuk kenaikan 3,9%.

Untuk tiga bulan pertama Mei, penjualan dengan periode yang sama tahun lalu mengalami peningkatan sebesar 3,2%.

Redbook mencatat penjualan di pekan ini cukup beragam dan beberapa toko pengecer menyalahkan kondisi cuaca yang menyebabkan penurunan penjualan. Namun, terjadi peningkatan penjualan saat menjelang libur Memorial Day, sehingga menggerakkan promosi dan persaiangan harga.
 
Back
Top