Puisi-puisi Kalina Maryadi

Jodoh di Hari Tua

Masihkah kau ingat padaku?
Seperti aku yang selalu mengingatmu
Waktu memang sudah lama berubah
Zaman pun tak lagi sama
Tapi ketahuilah, aku masih seperti dulu
Di dalam lubuk hatiku yang terdalam
Masih tersimpan rapi cintaku untukmu
Hanya aku dan Tuhan yang tau

Puluhan tahun berpisah
Menempuh jalan masing-masing
Akhirnya bertemu kembali
Dalam suasana yang tentu berbeda
Lihatlah aku..
Rambutku tlah putih beruban
Wajahku kering keriput
Langkahku yang lemah tertahan
Tapi hatiku masih kuat tuk mencintaimu
Untuk merindukanmu
Diriku kini telah tua renta
Tapi hatiku tetap berjiwa muda
Karena menyimpan ribuan kenangan atas cinta kita berdua

Dan engkau pun telah banyak berubah
Kita sudah sama-sama tua
Namun bukan berarti aku kan diam saja
Aku ingin mengutarakan ribuan kata cintaku padamu
Sayangnya, air mataku membuat suaraku tertahan

Tuhan!
Aku sungguh berterimakasih padaMu
Engkau pertemukan kembali
Dua hati yang terpisah oleh jarak dan waktu
Jika ini memang jodoh di hari tua kami
Jangan pisahkan kammi lagi
Izinkan kami bersama kembali
Menghabiskan sisa waktu yang sudah tinggal beberapa detik ini..

"puisi ini dipersembahkan untuk Kakek Kang Man Bok dan Nenek Jung Shi Yeon di North Jeolla, South Korea, yang sudah lebih dari 60 tahun berpisah.. dan kini bertemu kembali, dan merajut kembali benang-benang cinta mereka yang sempat tertunda.."
 
Jonathan

Seandainya kau bisa melihat
Air mataku terus berlinang
Akankah kau tetap pergi?
Hatiku di sini sungguh merasa bersalah
Mengapa ini harus terjadi?
Setiap ku ingat dirimu
Hatiku selalu berdegup kencang
Di dunia ini.. seolah manusia hanya ada aku dan kau
Ketika kau pergi
Aku pun tinggal sendiri
Tanpa ada yang bisa ku ajak bicara selain Tuhan

Seandainya kau mau melihat
Aku terpuruk sendirian
Di dunia yang kau tinggalkan
Seandainya kau mau mendengar
Suara hatiku sekali lagi
Kau kan mendengar
Sesuatu yang lebih tulus dari kata cinta
Kau pun akan tau
Betapa aku tak rela kau pergi
Meninggalkan sejuta duka dalam hatiku
Aku tak mampu lagi bertahan
Melewati hari-hari tanpamu
Seperti meniti langkah dalam ketandusan angkara dan murka

Setiap ku tutup mataku
Terbayang wajahmu dalam benakku
Ketika ku menyadari..
Kau telah pergi jauh dan tak kembali
Tak ada satu pun yang mampu menggantikan tempatmu di hatiku..

Jonathan..
Biarlah aku hidup sendirian
Dari pada harus mencari penggantimu yang tak kan pernah ada
Cintaku padamu menjadi pelindung abadi dalam setiap waktuku
Jonathan..
Aku rela hidup kesepian
Bila harus hidup tanpamu
Mengapa kau meninggalkanku, Jonathan..?

Berjalan sendiri dengan hidup di ambang kehancuran
Mengingatmu, hatiku membeku
Air mataku luruh hingga tak bersisa
Dalam sekejap aku kembali bertanya
Mengapa ini semua terjadi pada kita?
Dan, ketika ku masih berjalan sendiri tanpamu
Aku merasa tak lagi muda dan bebas
Sulit ku percaya, aku tak sanggup menjagamu di sisiku
Hingga kau lepas, pergi, dan tak kembali

Jonathan..
Aku benar-benar kesepian
Sejak kepergianmu hari itu
Jonathan..
Di hatiku kaulah satu-satunya
Kenanganmu akan tetap tinggal
Tak bisakah Tuhan mengizinkan kita bersama lagi?

Waktu tak kan bisa berulang kembali
Percuma saja terus berandai
Yang ada hanyalah mimpi dan bayangan semu mengiris hati dan perasaan
Tapi aku percaya satu hal..
Cinta kan membawamu kembali padaku..
Dan surgalah tempat kita akan memulai kembali kisah cinta kita..
 
Jonathan

Seandainya kau bisa melihat
Air mataku terus berlinang
Akankah kau tetap pergi?
Hatiku di sini sungguh merasa bersalah
Mengapa ini harus terjadi?
Setiap ku ingat dirimu
Hatiku selalu berdegup kencang
Di dunia ini.. seolah manusia hanya ada aku dan kau
Ketika kau pergi
Aku pun tinggal sendiri
Tanpa ada yang bisa ku ajak bicara selain Tuhan

Seandainya kau mau melihat
Aku terpuruk sendirian
Di dunia yang kau tinggalkan
Seandainya kau mau mendengar
Suara hatiku sekali lagi
Kau kan mendengar
Sesuatu yang lebih tulus dari kata cinta
Kau pun akan tau
Betapa aku tak rela kau pergi
Meninggalkan sejuta duka dalam hatiku
Aku tak mampu lagi bertahan
Melewati hari-hari tanpamu
Seperti meniti langkah dalam ketandusan angkara dan murka

Setiap ku tutup mataku
Terbayang wajahmu dalam benakku
Ketika ku menyadari..
Kau telah pergi jauh dan tak kembali
Tak ada satu pun yang mampu menggantikan tempatmu di hatiku..

Jonathan..
Biarlah aku hidup sendirian
Dari pada harus mencari penggantimu yang tak kan pernah ada
Cintaku padamu menjadi pelindung abadi dalam setiap waktuku
Jonathan..
Aku rela hidup kesepian
Bila harus hidup tanpamu
Mengapa kau meninggalkanku, Jonathan..?

Berjalan sendiri dengan hidup di ambang kehancuran
Mengingatmu, hatiku membeku
Air mataku luruh hingga tak bersisa
Dalam sekejap aku kembali bertanya
Mengapa ini semua terjadi pada kita?
Dan, ketika ku masih berjalan sendiri tanpamu
Aku merasa tak lagi muda dan bebas
Sulit ku percaya, aku tak sanggup menjagamu di sisiku
Hingga kau lepas, pergi, dan tak kembali

Jonathan..
Aku benar-benar kesepian
Sejak kepergianmu hari itu
Jonathan..
Di hatiku kaulah satu-satunya
Kenanganmu akan tetap tinggal
Tak bisakah Tuhan mengizinkan kita bersama lagi?

Waktu tak kan bisa berulang kembali
Percuma saja terus berandai
Yang ada hanyalah mimpi dan bayangan semu mengiris hati dan perasaan
Tapi aku percaya satu hal..
Cinta kan membawamu kembali padaku..
Dan surgalah tempat kita akan memulai kembali kisah cinta kita..

jenis ini boleh di sebut ODE... jadi bukan selalu mesti di sebut puisi.
Penceritaan panjang semacam ini akan lebih bagus jika irama "lagunya" di perhatikan..kesan satu puisi dan pusis yang lainnya juga terus terang hampir monoton. Kecuali memang di sengaja untuk "merujuk" satu topik
 
Back
Top