YUmee_miru
Well-known member
Bls: cerbung: ~DESCENDANT OF THE DEATHMASTER~ byYNA
Ari
________________________________________
______________________________
Mikia melompat tinggi ke udara,
teknologi yang terpasang di pakaian tempurnya menghilangkan gaya gravitasi disekelilingnya dan membuatnya seperti terbang,
aku melihat siluet energi berbentuk sayap kupu kupu di punggungnya ketika ia menembakkan bazooka nya bertubi tubi kearah kawanan zombie yang bergerak kearahnya,
jumlah mereka ratusan,
“Ada apa ini?” erang Ryo kesal, memasang panah besi nya yang terpacang kuat dilengannya, ia berlari menyerbu para undead itu,membantu Mikia melakukan pemusnahan,
Mikia tidak sempat mengelak ketika seekor ghoul yang terbang mengincarnya, dan pedang kembar Yudas membelah makhluk buas itu jadi dua,tepat ditengah.
“Hati hati,” ujarnya pada Mikia,
Mikia mengangguk, seperti tidak memedulikan gravitasi,
ia memanjat pada tembok bangunan dengan hanya menggunakan kaki mungilnya yang ramping,
menembakkan bazooka secara membabi buta dalam kerumunan mayat hidup dibawahnya,
Ketika Mikia jatuh dan kakinya berpijak dengan mantap ditanah,
Mayat mayat hidup itu hanya tinggal sepertiga dari jumlah mereka ketika pertama kali datang menyerang kami,
Mikia sangat berguna jika menghadapi musuh dalam jumlah besar,
Stamina nya tidak sekuat aku atau Ryo,tapi sebagai gantinya ia memiliki senjata raksasa dan spesialisasi pemusnah massal yang dapat memusnahkan banyak undead dalam satu kali serangan sebelum energinya sendiri habis terkuras dalam pertempuran.
“Bertempurlah memakai otak kalian,jangan hanya mengandalkan otot!”
Ujarku dengan nada memerintah seorang Kapten,
Kami bergerak bersamaan.
Para undead baru datang lagi, mereka ada dalam jarak 200 meter didepan kami,
Berpikirlah,Ari,ada banyak keuntungan bertempur tanpa ada orang dikota yang telah mati begini,
Aku menutup mataku dan menghimpun tenagaku sendiri,
kurasakan getaran lembut di sarung tanganku,pertanda senjataku sudah siap pakai.
Mengarahkan tinjuku pada jalanan beraspal,membenturkannya dalam satu kali serangan saja!
Dan musnahlah,
aku melompat kebelakang,meski hanya sedikit saja aku berhasil memancing keluar panas bumi dalam jumlah seperlunya,cukup untuk menghasilkan ledakan gas yang membuat para undead itu terpanggang seketika,
sistim yang mirip menggesekkan batu api pada pemantik,tapi hal ini perlu kontrol khusus yang hanya aku saja yang mampu melakukannya.
Juga membuat retakan dan jurang besar dijalan beraspal yang menghalangi jalan mereka untuk maju,
Bau daging yang terbakar tercium sangat tajam.
Mikia dan Ryo berlari kecil menghampiriku,
“Inilah kekuatan kapten kita” seru Yudas khidmat “Puji tuhan…”
“Ari! Sejak kapan kau…” Mikia menatapku tidak percaya “Kuat sekali…”
Aku menggeleng pelan, "Hanya berguna ditempat terbuka dan luas, hei,sekarang bukan waktunya untuk itu kan? Pertanyaanku adalah,kenapa ada banyak sekali undead disekitar sini sekarang?”
Teman temanku terdiam,bagiku jawabannya sudah pasti, Stast ada disekitar sini.
Jika stast ada disekitar sini,pasti Tasuku dan Daina juga.
tidak ada hal lain lagi yang menjadi incaran Stast selain...
“Tidaaaaakk!”
Suara Daina!
Aku memutar pandangan keseluruh penjuru,
mencoba mencari sumber suara itu
nyata,ataukah hanya ilusiku semata…?
Aku mendengar raungan Undead,
baik Mikia,Ryo,ataupun Yudas terdiam,ikut menajamkan telinga,pertanda aku tidak berkhayal,
“Itu mereka!” ujarku,tepat pada saat aku menyadarinya, kawanan ghoul terbang diatas kami,
“Serahkan padaku” Mikia berlari memancing perhatian para ghoul, Yudas mengikutinya,
“Tahu tidak?” celutuk Ryo “Kurasa Yudas naksir Mikia”
“Bodoh,”gerutuku pada Ryo sambil berlalu mencari arah teriakan Daina tadi,
Ryo tergesa gesa mengikutiku.
Aku tidak berani membayangkan apa yang kutemukan nantinya.
*********************************
*********************************
Ari
________________________________________
______________________________
Mikia melompat tinggi ke udara,
teknologi yang terpasang di pakaian tempurnya menghilangkan gaya gravitasi disekelilingnya dan membuatnya seperti terbang,
aku melihat siluet energi berbentuk sayap kupu kupu di punggungnya ketika ia menembakkan bazooka nya bertubi tubi kearah kawanan zombie yang bergerak kearahnya,
jumlah mereka ratusan,
“Ada apa ini?” erang Ryo kesal, memasang panah besi nya yang terpacang kuat dilengannya, ia berlari menyerbu para undead itu,membantu Mikia melakukan pemusnahan,
Mikia tidak sempat mengelak ketika seekor ghoul yang terbang mengincarnya, dan pedang kembar Yudas membelah makhluk buas itu jadi dua,tepat ditengah.
“Hati hati,” ujarnya pada Mikia,
Mikia mengangguk, seperti tidak memedulikan gravitasi,
ia memanjat pada tembok bangunan dengan hanya menggunakan kaki mungilnya yang ramping,
menembakkan bazooka secara membabi buta dalam kerumunan mayat hidup dibawahnya,
Ketika Mikia jatuh dan kakinya berpijak dengan mantap ditanah,
Mayat mayat hidup itu hanya tinggal sepertiga dari jumlah mereka ketika pertama kali datang menyerang kami,
Mikia sangat berguna jika menghadapi musuh dalam jumlah besar,
Stamina nya tidak sekuat aku atau Ryo,tapi sebagai gantinya ia memiliki senjata raksasa dan spesialisasi pemusnah massal yang dapat memusnahkan banyak undead dalam satu kali serangan sebelum energinya sendiri habis terkuras dalam pertempuran.
“Bertempurlah memakai otak kalian,jangan hanya mengandalkan otot!”
Ujarku dengan nada memerintah seorang Kapten,
Kami bergerak bersamaan.
Para undead baru datang lagi, mereka ada dalam jarak 200 meter didepan kami,
Berpikirlah,Ari,ada banyak keuntungan bertempur tanpa ada orang dikota yang telah mati begini,
Aku menutup mataku dan menghimpun tenagaku sendiri,
kurasakan getaran lembut di sarung tanganku,pertanda senjataku sudah siap pakai.
Mengarahkan tinjuku pada jalanan beraspal,membenturkannya dalam satu kali serangan saja!
Dan musnahlah,
aku melompat kebelakang,meski hanya sedikit saja aku berhasil memancing keluar panas bumi dalam jumlah seperlunya,cukup untuk menghasilkan ledakan gas yang membuat para undead itu terpanggang seketika,
sistim yang mirip menggesekkan batu api pada pemantik,tapi hal ini perlu kontrol khusus yang hanya aku saja yang mampu melakukannya.
Juga membuat retakan dan jurang besar dijalan beraspal yang menghalangi jalan mereka untuk maju,
Bau daging yang terbakar tercium sangat tajam.
Mikia dan Ryo berlari kecil menghampiriku,
“Inilah kekuatan kapten kita” seru Yudas khidmat “Puji tuhan…”
“Ari! Sejak kapan kau…” Mikia menatapku tidak percaya “Kuat sekali…”
Aku menggeleng pelan, "Hanya berguna ditempat terbuka dan luas, hei,sekarang bukan waktunya untuk itu kan? Pertanyaanku adalah,kenapa ada banyak sekali undead disekitar sini sekarang?”
Teman temanku terdiam,bagiku jawabannya sudah pasti, Stast ada disekitar sini.
Jika stast ada disekitar sini,pasti Tasuku dan Daina juga.
tidak ada hal lain lagi yang menjadi incaran Stast selain...
“Tidaaaaakk!”
Suara Daina!
Aku memutar pandangan keseluruh penjuru,
mencoba mencari sumber suara itu
nyata,ataukah hanya ilusiku semata…?
Aku mendengar raungan Undead,
baik Mikia,Ryo,ataupun Yudas terdiam,ikut menajamkan telinga,pertanda aku tidak berkhayal,
“Itu mereka!” ujarku,tepat pada saat aku menyadarinya, kawanan ghoul terbang diatas kami,
“Serahkan padaku” Mikia berlari memancing perhatian para ghoul, Yudas mengikutinya,
“Tahu tidak?” celutuk Ryo “Kurasa Yudas naksir Mikia”
“Bodoh,”gerutuku pada Ryo sambil berlalu mencari arah teriakan Daina tadi,
Ryo tergesa gesa mengikutiku.
Aku tidak berani membayangkan apa yang kutemukan nantinya.
*********************************
*********************************
Last edited: