radiaku
New member
Pho Ang-soat tidak melihat mimik mukanya, umpama dia
menoleh juga tidak akan melihatnya, karena Bing-gwat-sim
masih mengenakan topengnya yang tertawa lebar itu, lalu
perempuan macam apakah sebenarnya yang tersembunyi di
balik topeng lucu itu?
Agak lama kemudian baru Pho Ang-soat bersuara, "Jadi
aku tidak usah pergi."
"Sudah tentu kau harus pergi!"
"Tapi......"
"Tapi sebelum kau berangkat, kau harus mengantarnya ke
suatu tempat yang aman."
"Tempat mana yang aman?"
"Perkampungan merak."
Tiada manusia di jagat ini yang mampu meluputkan diri dari
serangan Am-gi itu, Am-gi yang memancarkan cahaya
cemerlang dan semarak melebihi cahaya pelangi.
Perlahan Pho Ang-soat menghela napas, katanya, "Kau
pernah bilang, Bulu merak sekarang sudah tidak berada di
perkampungan merak, lalu ada siapa pula di perkampungan
itu?"
"Di sana masih ada Jiu Cui-jing," sahut Bing-gwat-sim.
Seorang lelaki besar yang pendiam, namanya yang terkenal
cukup disegani orang.
menoleh juga tidak akan melihatnya, karena Bing-gwat-sim
masih mengenakan topengnya yang tertawa lebar itu, lalu
perempuan macam apakah sebenarnya yang tersembunyi di
balik topeng lucu itu?
Agak lama kemudian baru Pho Ang-soat bersuara, "Jadi
aku tidak usah pergi."
"Sudah tentu kau harus pergi!"
"Tapi......"
"Tapi sebelum kau berangkat, kau harus mengantarnya ke
suatu tempat yang aman."
"Tempat mana yang aman?"
"Perkampungan merak."
Tiada manusia di jagat ini yang mampu meluputkan diri dari
serangan Am-gi itu, Am-gi yang memancarkan cahaya
cemerlang dan semarak melebihi cahaya pelangi.
Perlahan Pho Ang-soat menghela napas, katanya, "Kau
pernah bilang, Bulu merak sekarang sudah tidak berada di
perkampungan merak, lalu ada siapa pula di perkampungan
itu?"
"Di sana masih ada Jiu Cui-jing," sahut Bing-gwat-sim.
Seorang lelaki besar yang pendiam, namanya yang terkenal
cukup disegani orang.